JURNALNUSANTARA.NET – Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) DIY yang baru, Ir. Syam Arjayanti, M.P.A., langsung tancap gas setelah serah terima jabatan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY.
Pada Senin (30/12/2024), Syam menerima kunjungan perwakilan pelaku usaha IKM ekspor dari Forum Mebel Kerajinan dan Seni (Formekers) Indonesia, yang diwakili oleh Itock Van Diera, Ketua Tim Kreatif Formekers, di Kantor DPKP DIY.
Dalam pertemuan tersebut, Syam Arjayanti memaparkan berbagai program prioritas DPKP DIY tahun 2025, yang sejalan dengan visi Presiden terpilih, Prabowo Subianto, untuk mewujudkan swasembada pangan. Syam menegaskan bahwa DIY siap mendukung target nasional ini dengan memanfaatkan lahan-lahan tidur, perkebunan, hingga area yang selama ini belum optimal.
Program bantuan seperti benih, pupuk, hingga pengembangan irigasi akan digulirkan untuk meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian.
“Kita juga fokus pada suplai untuk program makan bergizi gratis Nasional. Bahkan, kita berambisi mengembangkan ekspor beras, jagung, salak, gula semut, teh, dan juga kopi, serta menjaga produk lain seperti daging sapi, kerbau, kambing dan lainnya dari penyebaran wabah penyakit,”ujarnya. Tak lupa, ia menyoroti pentingnya vaksinasi massal pada Februari 2025 untuk mencegah penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak tersebut.
Syam Arjayanti juga mendorong modernisasi sektor pertanian agar lebih menarik bagi generasi muda. “Pertanian harus menuju industrialisasi, bukan lagi bertumpu pada teknologi konvensional,” tambahnya. Ia menekankan pentingnya sinergi dengan dinas dan stake holder lain, termasuk Disperindag DIY, untuk memaksimalkan potensi ekspor hasil pertanian dan perkebunan.
Sementara itu, Itock Van Diera menyatakan dukungannya terhadap program DPKP DIY. “Kami dari Formekers siap berkolaborasi, tidak hanya dengan Disperindag atau Dinas Koperasi dan UKM saja, tapi juga DPKP, Pariwisata, hingga Kominfo, demi kemajuan Yogyakarta,” ujar Itock.
Ia juga menyoroti perlunya branding komoditas unggulan seperti teh agar mampu mengikuti jejak popularitas kopi yang kini menjadi ikon Yogyakarta.
Kolaborasi ini diharapkan menjadi langkah strategis dalam mengangkat potensi lokal sekaligus memperkuat ketahanan pangan DIY menuju 2025. “Demi Jogja, kami siap bersinergi,” pungkas Itock. (rmd)