JURNALNUSANTARA.NET – Forum Mebel Kerajinan dan Seni (Formekers) Indonesia bertempat di kawasan perkebunan kelapa Kalurahan Bojong, Kapanewon Panjatan, Kabupaten Kulonprogo, DIY melakukan kegiatan pengembangan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dengan seremonial penanaman bibit kelapa unggulan varietas Kelapa Dalam Bojong Bulat (DBB) dan penandatanganan Nota Kesepahaman tentang Pengembangan Destinasi Wisata Bojong Coconut Land dengan Kalurahan Bojong, Panjatan, Kulon Progo pada Sabtu (21/1/2023).
Hadir dalam kegiatan tersebut Ketua Formekers Indonesia, Johni Sahlan beserta official Formekers Indonesia, Dewan Pakar Prof. DR. Budi Agus Riswandi, S.H., M.Hum. dari kampus UII Yogyakarta bersama Agung Wicaksono Akademisi Kampus ISI Yogyakarta, Arif Sekretaris Lintas Komunitas Peduli Wisata Jogja, Towil pegiat wisata sepeda onthel, Hary Gudang Digital, Lurah Bojong Agoes Prihatno beserta jajarannya, Muh Ihwan Ketua Pokdarwis Pesona Tirisan Bojong beserta anggota, Kelompok Wanita Tani Bojong serta awak media.
Kegiatan penanaman 25 bibit pohon kelapa varietas unggulan Kelapa Dalam Bojong Bulat (DBB) ini merupakan simbolisasi perwujudan kerjasama dan kolaborasi setelah sebelumnya dilakukan penandatanganan Nota Kesepahaman antara Johni Sahlan Ketua Formekers Indonesia dan Agoes Prihatno Lurah Bojong.
“Nota Kesepahaman ini dimaksudkan sebagai landasan dalam rangka peningkatan dan pengembangan destinasi wisata dan kegiatan ekonomi kreatif turunan di Kalurahan Bojong, Panjatan Kulon Progo,” kata Johni, Ketua Formekers Indonesia di sela acara penanaman bibit pohon kelapa Bojong, Sabtu (21/1/2023) .
“Sedangkan tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan potensi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Kalurahan Bojong melalui pendampingan, pelatihan dan pemasaran produk yang diinisiasi Pokdarwis Pesona Tirisan serta terciptanya produk wisata dan ekonomi kreatif di destinasi wisata Bojong Coconut Land ini,” papar Johni.
Johni juga menambahkan, bahwa potensi yang ada di kawasan Bojong Coconut land luar biasa karena memiliki varietas kelapa unggulan yang sudah bersertifikat organik dan juga dapat dikembangkan industri kreatif turunannya, ditambah ada juga perikanan dan perkebunan.
Ditemui terpisah Dewan Pakar Formekers Indonesia yang juga Dekan Fakultas Hukum UII, Prof. DR. Budi Agus Riswandi, S.H.,M.Hum menjelaskan tentang ketertarikannya terhadap kawasan wisata Bojong Coconut land.
“Saya kira daerah Bojong ini sangat bagus lingkungannya, prospektif serta strategis. Tujuan saya hadir kesini untuk membangun kolaborasi antara kampus Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta dengan komunitas Formekers Indonesia termasuk dengan komunitas yang ada di desa Bojong ini ke depannya,” ujarnya.
“Perlu disiapkan berbagai macam aktifitas, tentunya kalo dari sisi perguruan tinggi aktifitas itu bisa dalam wujud pengembangan produk – produk turunan dari pohon kelapa juga buah kelapa, dan saya yakin ini bisa dikembangkan sebagai nilai tambah untuk pengembangan destinasi Bojong Coconut Land (BCL) yang sekarang sedang diresmikan,” imbuh Budi.
Sementara itu Agoes Prihatno, Lurah Kalurahan Bojong secara gamblang juga menjelaskan alasan Kalurahan Bojong mau bekerjasama dengan Forum Mebel Dan Kerajinan (Formekers) Indonesia dalam membantu pengembangan destinasi wisata Bojong Coconut Land.
“Karena Formekers Indonesia terdiri dari berbagai macam unsur ada dari akademisi, pegiat pariwisata, pelaku usaha ekonomi dan industri kreatif dan harapannya kami juga memiliki potensi yang kami anggap luar biasa yang ada di kalurahan Bojong untuk dikembangkan,” jelas Agoes.
Kalurahan Bojong sendiri adalah sebuah desa di Kapanewon (Kecamatan) Panjatan, Kabupaten Kulonprogo yang hampir seluruh wilayahnya memiliki pohon kelapa di setiap lahan warga masyarakatnya. Dari ribuan pohon kelapa ini terdapat varietas unggul Kelapa Dalam Bojong Bulat (DBB) yang sudah memiliki sertifikat Organik.
Terdapat sekitar 509 pohon Kelapa DBB yang ditanam di tanah kas Desa Bojong pada lahan seluas 4 hektar yang saat ini dikelola oleh masyarakat yang terbagi dalam 4 kelompok perkebunan yaitu dari dusun 5, dusun 4, dusun 3 dan dusun 2, Kalurahan Bojong.
Keunggulan dari varietas Kelapa Dalam Bojong Bulat (DBB) dibandingkan dengan varietas lainnya diantaranya Memiliki potensi produksi tinggi, Toleransi kekeringan sampai dengan 9 bulan dan Relatif toleran terhadap Phytophtora sp. (rmd)