Sunday, April 20, 2025
Jurnal Nusantara
HomeRagamKolaborasi Kreatif Dosen MMTC, Askara, dan Sokate Ciptakan Film Edukasi Budaya 'Mak...

Kolaborasi Kreatif Dosen MMTC, Askara, dan Sokate Ciptakan Film Edukasi Budaya ‘Mak Pet’

JURNALNUSANTARA.NET – Di tengah gempuran budaya global dan modernisasi, kekhawatiran akan pudarnya budaya lokal di kalangan generasi muda semakin menguat. Menyadari hal ini, tim dosen dari Sekolah Tinggi Multi Media “MMTC” Yogyakarta bersama dengan komunitas Sokate, Askara Production House, dan Genpi Yogyakarta tergerak untuk menginisiasi program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) bertajuk “Pendampingan Komunitas Sokate Dalam Pembuatan Konten Kreatif Edukasi Budaya Melalui Film Pendek”.

Program PKM ini bertujuan untuk meningkatkan edukasi dan pemahaman generasi muda tentang budaya lokal, membangun ruang diskusi, mendorong kreativitas, serta mengembangkan komunitas remaja yang aktif dalam memproduksi konten positif dan edukatif. Kegiatan PKM dilaksanakan selama 3 hari, mulai dari 20 hingga 22 Juli 2024, di Soka Tegal Merdikorejo, Tempel, Sleman, Yogyakarta.

Selama kegiatan, para peserta diajak untuk terlibat langsung dalam proses pembuatan film pendek, mulai dari pra-produksi, produksi, hingga pasca-produksi. Hal ini memberikan kesempatan bagi mereka untuk belajar dan mengembangkan keterampilan dalam bidang perfilman, sekaligus memperkuat pemahaman mereka tentang budaya lokal.

Pada hari pertama, dilakukan persiapan matang untuk kelancaran proses syuting. Lokasi syuting disetting di tiga tempat, yaitu Gardu, Lorong, dan Rumah Pak RT. Latihan dialog antar tokoh sesuai script pun difinalisasi untuk memastikan kesesuaian dengan alur cerita. Tak lupa, riging dipasang dan efek malam diuji untuk menciptakan suasana yang tepat dalam scene malam.

Hari kedua menjadi momen krusial dengan dimulainya proses syuting pengambilan gambar. Bagi beberapa pemain, ini merupakan pengalaman pertama mereka dalam pembuatan film. Antusiasme dan keseruan mewarnai proses syuting, seperti yang diungkapkan oleh salah satu peserta, Chandra. “Seru sekali, banyak ilmu baru yang saya dapatkan,” tuturnya.

Kolaborasi solid antara tim CREW dan para pemain dalam proses syuting menghasilkan take Scene 1-11. Finalisasi setting dan briefing kru serta pemain pun dilakukan dengan cermat untuk memastikan kelancaran dan kualitas hasil akhir.

Pada hari ketiga, fokus dialihkan pada proses editing film. Tim Askara Production House dengan tangan dinginnya menyulap hasil rekaman menjadi sebuah film pendek yang menarik

Melalui film pendek “Mak Pet”, realita sosial masyarakat Jawa digambarkan dengan apik, sekaligus mengantarkan pesan moral tentang peran pemuda dalam membangun desa. Film ini menceritakan keseharian masyarakat Desa Soka Tegal, dengan fokus pada persepsi orang tua, terutama Pak RT, terhadap anak muda yang sering dianggap suka nongkrong dan tidak produktif.

Namun, di balik stigma ini, film ini mengungkap realita bahwa momen nongkrong bagi pemuda desa justru menjadi wadah sosialisasi dan diskusi untuk menyelesaikan permasalahan desa. Saat lampu desa mati, mereka tidak hanya mengeluh, tetapi bahu membahu berkontribusi dalam memperbaikinya. Semangat kerjasama dan kepedulian ini menjadi bukti bahwa pemuda desa memiliki potensi besar untuk membangun kampung halaman mereka.

Proses pembuatan film pendek ini disambut antusias oleh para peserta dan masyarakat setempat. Salah satu Crew, mengungkapkan bahwa dia terinspirasi dengan semangat pemuda desa dalam menyelesaikan masalah. “Film ini membuka mata saya tentang potensi pemuda desa yang luar biasa,” tutur mas Ipul. Om Jalu, dari Askara PH, pun merasa senang dengan kesempatan ini. “Saya berharap bisa menemukan talenta baru dalam dunia perfilman di desa melalui komunitas Sokate ini,” harapnya.
Masyarakat setempat pun turut antusias dengan kegiatan ini. Ujar mb Tri sebagai pemeran Bu RT, “Masyarakat setempat bergembira sekali melihat proses syuting film pendek ini.”

Film “Mak Pet” merupakan hasil kolaborasi inspiratif antara Sekolah Tinggi Multi Media “MMTC” Yogyakarta, komunitas Sokate, Askara Production House, dan Genpi Yogyakarta. Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini menjadi contoh nyata bagaimana akademisi, komunitas lokal, dan praktisi seni dapat bersinergi untuk menghasilkan karya kreatif yang edukatif dan melestarikan budaya lokal.
“Film pendek ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terus berkarya dan melestarikan budaya lokal, serta mendorong masyarakat untuk lebih menghargai peran pemuda dalam membangun komunitas”, Ujar Mb Jhe.(rmd)

BERITA TERKAIT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -spot_img
- Advertisment -spot_img
- Advertisment -spot_img
- Advertisment -spot_img

berita populer

komentar terbaru