JURNALNUSANTARA.NET – Dalam rangkaian acara Selaksa Karya Sehati (Sekati) Ing Mall 2024 yang digelar untuk memeriahkan HUT ke-268 Kota Yogyakarta, sebuah talk show bertajuk “Batik & Gen Z: Identitas – Kreativitas – Kebanggaan” sukses mencuri perhatian di Plaza Malioboro, pada Jumat (29/11/2024).
Acara bincang-bincang yang berlangsung pukul 15.00-17.00 WIB ini menghadirkan tiga narasumber inspiratif, yakni Itock Van Diera (Batik Inspirator), Firda Nurul Aini (Owner Batik Bocah), dan Nur Rochmad (Pembatik dari Canting Kertas), dengan dipandu oleh Zahira Ayya sebagai moderator.
Diskusi ini mengupas bagaimana generasi Z dapat menjadikan batik sebagai bagian dari identitas mereka, memadukannya dengan kreativitas tanpa melupakan unsur kebanggaan terhadap warisan budaya Indonesia.
Ditemui usai bincang batik, Itock Van Diera yang juga sebagai salah satu pengampu dalam program Diversifikasi Produk dan Desain Industri kreatif menyoroti tentang kendala yang dialami para pengusaha Industri Kecil Menengah / IKM dan Desainer dalam proses pembuatan desain produk termasuk batik.
“Sebelum masuk ke dalam sebuah konsep desain sebaiknya teman – teman IKM harus merubah mindset mereka untuk bisa menyatukan atau menyamakan persepsi dulu terhadap suatu produk atau desain.
“Di pameran Sekati tahun ini ada yang menarik dan berbeda karena menampilkan produk – produk kreatif baru hasil kolaborasi dari 10 desainer dan IKM dan ini bisa menjadi percontohan yang bagus tentang bank desain kedepannya. Selama ini para pengusaha IKM masih bingung mau kemana kalau membutuhkan desainer untuk membuat desain baru sebuah produk,” imbuh Itock.
Sementara itu Heri Karuniawan, S.T. dari Dinas Perindustrian Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Kota Yogyakarta mengungkapkan, “Acara ini merupakan bagian dari pameran tahunan Sekati Ing Mall yang mengusung tema Sekati Creative 4 Earth. Tidak hanya menampilkan produk fesyen tapi juga menyuguhkan kerajinan yang mengedepankan kreativitas dan keberlanjutan,” ujarnya.
“Pameran ini berlangsung dari 28 November hingga 3 Desember 2024, melibatkan 48 pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) dalam 28 stan dan sore ini juga ada workshop membatik yang diikuti oleh sekitar 50 orang pengunjung dan tamu dari Plaza Malioboro, pembatiknya kita berdayakan dari Sentra Batik Lukis dan Kaos Taman Sari,” tambah Heri.
Melalui talk show ini, Dinas Perindustrian Koperasi dan UKM Kota Yogyakarta berharap generasi muda semakin mencintai batik dan menjadikannya bagian dari gaya hidup sehari-hari, sekaligus membangun kesadaran akan pentingnya melestarikan warisan budaya.
Pameran dan talk show ini sekaligus menjadi bukti nyata bahwa batik, sebagai seni warisan budaya, tetap hidup dan bertransformasi bersama zaman. (rmd)