JURNALNUSANTARA.NET – Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (FH UII) terus berkomitmen meningkatkan kualitas akademiknya dengan menyiapkan dosen-dosennya agar siap bersaing di tingkat global dengan langkah strategis yang ditempuh melalui Pre-Doctoral Training Program 2025, yang berlangsung pada 12-13 Februari 2025 di Ruang Mini Auditorium FH UII.
Program yang dibuka oleh Dekan FH UII, Prof. Dr. Budi Agus Riswandi, S.H., M.Hum pada Rabu (12/2/2025), dihadiri pula oleh Wakil Dekan Sumber Daya Fakultas Hukum UII, Dr. Sri Hastuti Puspitasari, S.H.,M.H dan Sekretaris Jurusan Fakultas Hukum UII, Syarif Nurhidayat, S.H.,M.H.
Program ini dirancang untuk membekali 57 dosen FH UII dengan kesiapan akademik dan administratif guna melanjutkan studi doktoral ke luar negeri dalam menghadapi dinamika ilmu hukum yang semakin kompleks.
“Fakultas Hukum UII ingin memastikan dosennya memiliki kapasitas riset yang unggul, wawasan global, serta kemampuan analitis yang tajam,” ujar Dekan FH UII, Prof. Budi Agus Riswandi,
“Penting untuk membangun SDM unggul yang siap menghadapi tantangan pendidikan tinggi hukum ke depan karena persaingan global semakin ketat. Kami ingin memastikan bahwa dosen FH UII memiliki bekal yang cukup untuk menjawab tantangan tersebut,” tambahnya.
Hari pertama pelatihan diisi dengan sharing session bersama para alumni universitas luar negeri yaitu Dodik Setiyawan Nur Heriyanto, S.H.,M.H.,LL.M.,Ph.D (Alumni Debrecen University, Hungaria) serta Tips dan Trik Menyiapkan Dokumen Kelengkapan Studi Doktoral ke Luar Negeri oleh Irawan Jati, , Ph.D. (Alumni Queensland University, Australia).
Sedangkan materi tentang Teknik Menyusun Proposal Disertasi yang Menarik dan Tips dan Trik menyasar Beasiswa LPDP untuk Studi Doktoral disampaikan oleh Ratna Prabandari, S.Psi., M.Ed. (Balai Pembiayaan Pendidikan Tinggi/LPDP).
Hari kedua fokus pada sesi coaching penyusunan dokumen penting seperti motivation letter, research proposal, dan curriculum vitae. Sesi ini melibatkan tiga dosen asing FH UII, yakni Christopher Michael Casen, JD, Ahmad Al-Dafrawi, Ph.D, dan Frances Anmarie Duffy, LLM, yang berbagi wawasan berharga mengenai standar internasional dalam aplikasi studi doktoral.
Sebagai tindak lanjut, program ini akan berlanjut pada tahap berikutnya pada Juli 2025 dengan fokus pada peningkatan kemampuan bahasa sebagai syarat utama studi doktoral ke luar negeri.
FH UII berharap melalui program ini, semakin banyak dosen yang dapat mengakses pendidikan S3 di universitas kelas dunia dan membawa FH UII menuju internasionalisasi yang lebih kuat. (*/rmd)
