JURNALNUSANTARA.NET – Suasana nostalgia bercampur semangat membangkitkan UMKM terasa kental di halaman depan Jogja City Mall (JCM) Yogyakarta, tempat digelarnya Pasar Kangen pada 23–27 April 2025. Kegiatan ini menjadi pembuka rangkaian Grebeg UMKM DIY 2025 yang berlangsung di Atrium JCM pada 25–27 April 2025.
Memasuki hari terakhir Pasar Kangen, antusiasme pengunjung tetap tinggi. Warga memadati area bazar untuk berburu aneka kuliner jadul dan produk UMKM khas Jogja. Kehangatan acara ini mendapat perhatian khusus dari Soekeno, pemilik PT Garuda Mitra Sejati, perusahaan yang menaungi Sleman City Hall, Jogja City Mall, dan The Rich Hotel.
Ditemui awak media pada Minggu (27/4/2025), Soekeno mengungkapkan kekagumannya terhadap respons masyarakat terhadap Pasar Kangen dan Grebeg UMKM tahun ini.
“Saya agak kaget juga. Antusiasme masyarakat luar biasa. Ini bisa menjadi ikon baru wisata kuliner Jogjakarta yang membawa semangat bagi UMKM. Padahal saat ini UMKM sedang menghadapi masa sulit,” ujarnya.
Menurut Soekeno, even seperti Pasar Kangen sebaiknya menjadi agenda rutin tahunan, bahkan diadakan dua hingga tiga kali dalam setahun. Ia menilai, rotasi lokasi penyelenggaraan juga penting untuk memberikan kesempatan yang adil kepada berbagai wilayah.
Saat ditanya soal tantangan UMKM di tengah ketatnya anggaran pemerintah, Soekeno menegaskan bahwa UMKM tetap tangguh.
“UMKM tidak terlalu terpengaruh, karena daya beli masyarakat terhadap produk UMKM masih kuat. Justru sektor middle-up yang terasa berat. Bisa kita lihat sendiri, belum ada acara di mall yang seramai ini selain acara UMKM,” jelasnya.
Lebih lanjut, Soekeno mendorong pengembangan even-even berbasis keluarga untuk mendukung UMKM ke depan.
“Even seperti ini bagus untuk membangkitkan UMKM. Ke depannya, even keluarga harus terus dikembangkan,” tutupnya penuh optimisme.
Dengan suksesnya Pasar Kangen dan Grebeg UMKM DIY 2025, Jogjakarta tak hanya menawarkan wisata budaya, tetapi juga mengukuhkan diri sebagai destinasi wisata kuliner berbasis UMKM yang kental dengan nuansa tradisional. (rmd)