JURNALNUSANTARA.NET – Ratusan lanjut usia dari berbagai wilayah Kota Yogyakarta memadati Taman Kuliner Pasar Satwa dan Tanaman Hias Yogyakarta (PASTY) dalam rangka memperingati Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) ke-29 pada hari Kamis (15/5/2025).
Kegiatan berlangsung semarak sejak pukul 06.00 pagi, diawali dengan senam bersama yang diikuti penuh semangat oleh para peserta.
Iringan musik yang penuh semangat dan instruktur yang energik, para lansia tampak antusias bergerak mengikuti irama senam. Keceriaan dan semangat kebersamaan begitu terasa di pagi yang sejuk itu.
Acara ini menjadi wadah perjumpaan, edukasi kesehatan, serta ruang menampilkan potensi lansia dalam suasana penuh kehangatan.
Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo memberikan apresiasi atas semangat para lansia. Ia menekankan bahwa proses menua bukanlah musibah, melainkan anugerah dari Tuhan yang patut disyukuri.
“Memang semua penyakit ada obatnya, kecuali menua. Menua itu tidak bisa ditolak dan bukan musibah, tapi anugerah. Tidak semua orang diberi umur panjang dan tetap sehat seperti panjenengan semua. Ini luar biasa,” ujar Hasto.
Ia juga mengungkapkan bahwa Kota Yogyakarta saat ini memiliki angka harapan hidup tertinggi di Indonesia, yaitu mencapai 76 tahun. Ini menunjukkan tingginya kualitas kesehatan dan kepedulian terhadap kelompok lansia.
Hasto mengajak para lansia untuk aktif memanfaatkan layanan kesehatan gratis melalui puskesmas, termasuk pengobatan penyakit kronis seperti hipertensi, diabetes, dan kolesterol.
“Pemerintah tidak punya program mengurangi jumlah lansia, justru kita ingin panjenengan semua sehat, aktif, dan bahagia. Sekolah lansia, layanan kesehatan, dan kegiatan seperti ini adalah bentuk komitmen kami,” tambahnya.
Para lansia diharapkan untuk aktif mengikuti program Sekolah Lansia yang telah diluncurkan oleh Pemerintah Kota Yogyakarta.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup lansia melalui pendidikan nonformal yang mencakup berbagai aspek, seperti kesehatan, keterampilan, dan pengembangan diri. Dengan mengikuti program ini, diharapkan para lansia dapat tetap aktif, mandiri, dan bahagia di usia senja.
Secara khusus, Hasto juga memberikan tips menjaga kesehatan tulang bagi lansia, seperti berjalan kaki, naik tangga, hingga aktivitas rumah tangga ringan.
Ia juga mengimbau agar para lansia khususnya perempuan mewaspadai tanda-tanda gangguan hormonal pasca-menopause dan menjaga asupan makanan bergizi, seperti kacang-kacangan dan bengkoang.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Kota Yogyakarta, Maryustion Tonang menyebutkan kegiatan ini diikuti oleh perwakilan Komisi Lansia dari 14 kemantren dan 45 kelurahan se-Kota Yogyakarta, serta Lembaga Kesejahteraan Sosial Lanjut Usia.
“Hari ini adalah momentum bagi para lansia untuk berinteraksi, berbagi kebahagiaan, dan tetap sehat. Kegiatan ini bukan hanya peringatan, tapi forum nyata bagi lansia untuk saling menguatkan,” ujar Maryustion.
Ia menambahkan, peringatan HLUN bukan sekadar seremoni, melainkan forum interaksi lansia serta sarana berbagi kebahagiaan dan edukasi.
Selain senam, ada edukasi dari Dinas Kesehatan, penyuluhan ciri keaslian uang rupiah dari Bank Indonesia, serta penampilan seni dari lansia-lansia aktif.
Suharyono (84), warga Prenggan, Kotagede menarik perhatian selama peringatan HLUN. Didampingi istrinya yang berusia 76 tahun, Suharyono tampak bugar dan penuh semangat mengikuti rangkaian kegiatan sejak pagi. Ia membagikan rahasia menjaga kesehatan hingga usia senjanya.
“Kuncinya hidup ikhlas dan legowo. Tidak perlu ngoyo tapi juga punya kesibukan,” ungkap Suharyono saat ditanya tentang gaya hidup sehatnya.
Yang menarik, ia mengaku tidak memiliki pantangan dalam makanan. Segala jenis makanan tetap ia konsumsi, termasuk jeroan dan emping, namun selalu dalam porsi yang wajar.
Kebiasaan sehat lain yang dijalani Suharyono adalah rutin jogging selama 30 menit setiap hari, serta melakukan latihan angkat beban ringan dan senam lansia secara teratur. Aktivitas tersebut diyakini membantunya tetap bugar, mandiri, dan aktif hingga usia kepala delapan.
“Semua saya makan, jeroan, emping, tapi secukupnya saja. Dari muda saya biasakan makan sayur untuk menyeimbangkan,” pungkasnya. (*)