Sunday, June 29, 2025
Jurnal Nusantara
HomeSeni & BudayaPameran SciArt 8.0, Menginspirasi Dunia Akademisi Indonesia

Pameran SciArt 8.0, Menginspirasi Dunia Akademisi Indonesia

JURNALNUSANTARA.NET – Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi menggandeng Kementerian Kebudayaan dan Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) menggelar Pameran SciArt 8.0. Untuk membuka pameran ada gelar wicara bertajuk “Rapsodi: Menyatukan Seni, Sejarah dan Saintek” di Ruang Sultan Agung, Selasa (24/6/2025).

Pameran SciArt 8.0 yang digelar di Museum Benteng Vredeburg, Yogyakarta, pada 24 – 29 Juni 2025 menghadirkan 29 tokoh. Empat dari 29 tokoh yang dilukis merupakan tokoh-tokoh akademisi yang aktif bergerak dan membangun Universitas Gadjah Mada: Prof Sardjito, Prof Teuku Jacob, Prof Poerbatjaraka dan Prof Sartono Kartodirdjo.

Ilmu sains kerap dianggap sebagai bagian terpisah dari ilmu humaniora. Namun, pada kenyataannya, kedua ilmu tersebut saling melengkapi.

Dekan Fakultas Ilmu Matematika dan Pengetahuan Alam (FMIPA) UGM, Prof Dr Eng Kuwat Triyana, M.Si, menyampaikan dukungannya terhadap program tersebut.

“Ilmuwan masih mengalami kesulitan dalam mengkomunikasikan sains kepada masyarakat,” katanya.

Ia menyatakan dukungannya untuk memperluas ilmu kesejarahan di ranah saintek, utamanya yang berkaitan dengan ilmu yang dipelajari mahasiswa saintek.

Staf Khusus Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi Bidang Komunikasi Publik dan Media Massa, Ezki Tri Rezeki Widianti, menuturkan, pameran ini berpotensi penting untuk mengkomunikasikan sains dengan bahasa yang lebih dipahami masyarakat.

Pameran yang memajang lukisan potret 29 ilmuwan lintas waktu menginspirasi dunia akademisi Indonesia. Lukisan tersebut merupakan karya Paul Hendro, seorang peseni rupa. Lukisan potret ini, disebutnya menjadi medium baru yang memungkinkan masyarakat bertemu kembali dengan wajah-wajah tokoh masa lalu maupun masa kini.

Paul menyebut, adanya pameran ini mencoba menyambungkan dunia ilmuwan dengan seniman lukis. “Selama ini, para ilmuwan tidak tersentuh oleh para pelukis. Kebanyakan yang dikenal oleh pelukis adalah pahlawan perang pejuang kemerdekaan,” ungkap Paul. (*/fan)

BERITA TERKAIT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -spot_img
- Advertisment -spot_img
- Advertisment -spot_img
- Advertisment -spot_img

berita populer

komentar terbaru