JURNALNUSANTARA.NET – Rektor Universitas Widya Mataram (UWM) Yogyakarta, Prof Dr Edy Suandi Hamid, M.Ec, mengatakan, intelektual yang lulus dari perguruan tinggi dikategorikan sukses ketika mereka bisa mensinergikan ilmu pengetahuan yang diperoleh selama kuliah dan problem-problem sosial dalam masyarakat
Langkah besar lulusan suatu perguruan tinggi adalah melengkapi ilmu pengetahuan yang yang diperoleh di kampus dengan mengaplikasikan kemampuan diri dengan cara bersinergi kolaborasi dalam tim melalui komunikasi yang baik. “Dan membiasakan diri berpikir kritis, logis, rasional dan menjadi problem solver bagi persoalan di tengah masyarakat,” kata Edy, Sabtu (3/9/2022).
Pada wisuda sarjana baru UWM periode ke-61 di Kampus “Baru” Terpadu di Jl Tata Bumi Selatan Banyuraden, Kapanewon Gamping, Kabupaten Sleman, Edy menambahkan, lulusan perguruan tinggi jangan berhenti dalam menggagas ide-ide baru saat berada di tengah masyarakat.
Menurut Edy, sebagai lulusan perguruan tinggi, sikap kreatif inovatif dalam melahirkan ide pemikiran, bahkan yang berisiko sekalipun dengan tetap memperhitungkannya secara matang. “Harus terus diterapkan dalam keseharian,” tandas Edy.
Sebaliknya, seorang sarjana harus menghindari sikap angkuh dan sombong dalam berinteraksi dengan masyarakat.
Menumbuhkan kecerdasan emosi sehingga lahir empati yang memiliki kepedulian pada manusia dan kemanusiaan. “Itu menandakan sukses intelektual,” terang Edy.
Berkaitan dengan transisi dari pandemi Covid-19 ke pasca pandemi, Prof Edy Suandi Hamid menyebut terdapat berkah terselubung (blessing in disguise).
Pandemi Covid-19 telah mengubah banyak cara manusia dalam menjalani kehidupannya. Umumnya, orang Indonesia, perjumpaan secara fisik menjadi budaya dalam membangun relasi antarmanusia. “Tapi pandemi Covid-19 memaksa orang menjaga jarak untuk memutus mata rantai penyebaran virus Corona,” papar Edy.
Dua tahun pandemi Covid-19 bagi sivitas akademika UWM, menurut Edy, menjadi blessing in disquise dalam transformasi ilmu pengetahuan dan teknologi.
“Hari ini, kita semua relatif familiar dengan teknologi informasi yang menjadi penjembatan kehidupan manusia dalam berbagai aspek,” kata Edy.
Penggunaan teknologi informasi, lanjut Edy, menjadi alat bantu manusia dalam mendorong akselerasi perkembangan ilmu pengetahuan.
Terdapat juga dampak negatif dari pandemi Covid-19, berupa turunnya jumlah mahasiswa baru di setiap perguruan tiggi akibat beban ekonomi masyarakat. “Ini menjadi pekerjaan rumah bersama mengingat pendidikan adalah jalan emas peningkatan SDM Indonesia,” kata Edy.
Menyoal pembangunan Kampus Terpadu UWM ini, dikatakan Edy, akan berdampak secara signifikan pada penerimaan mahasiswa baru.
Pada kesempatan itu, Rektor UWM Yogyakarta mengajak 162 orang wisudawan dari 10 Prodi untuk terus bergerak dan bangkit bersama sivitas akademika, alumni dan masyarakat dalam irama yang padu bagi UWM Yogyakarta.
“Hingga wisuda kali ini, jumlah lulusan UWM berjumlah 9.479 orang,” kata Prof Edy Suandi Hamid. (Fan)