JURNALNUSANTARA.NET – Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta bekerjasama dengan Majelis Lingkungan Hidup (MLH) Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyelenggarakan Workshop Pilot Project Implementasi Audit Lingkungan Mandiri Muhammadiyah (AliMM) pada 3 September 2022 lalu di SMP Muhammadiyah 10 Yogyakarta.
Dekan Fakultas Sains dan Teknologi UNISA Yogyakarta, Hapsari Wahyuningsih, ST, M.Sc, mengatakan, program ini merupakan implementasi Sekolah Hijau. “Yaitu sekolah yang menerapkan prinsip-prinsip ramah lingkungan pada bangunan dan lahan yang digunakan beserta tata kelolanya,” kata Hapsari, Jum’at (16/9/2022).
Hal itu dengan menjalankan audit secara mandiri yang dilakukan secara langsung oleh pengguna dan pemilik bangunan sekolah di lingkungan Muhammadiyah dan Aisyiyah.
Kegiatan ini telah dilakukan sejak tahun 2021, dimulai dari penyempurnaan instrumen ALiMM yang diketuai Dr Eng Ir Ahmad Sarwadi, M.Eng dan di bawah naungan Ketua Majelis Lingkungan Hidup Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Adapun AliMM ini memiliki beberapa tahapan pelaksanaan di tahun 2022 ini. Dan kegiatan yang dilakukan di SMP Muhammadiyah 10 Yogyakarta merupakan uji coba instrumen AliMM supaya mendapatkan masukan dari pengguna instrumen.
“Untuk dapat digunakan kembali sebagai instrumen penilaian pada pelaksanaan lomba sekolah sehat yang direncanakan akan digelar dalam waktu dekat,” terang Hapsari.
Workshop Implementasi Instrumen AliMM itu diikuti guru dan tenaga kependidikan serta murid sekolah. Semuanya terlibat sebagai bagian dari tanggung jawab bersama pemilik dan pengguna sekolah untuk menuju sekolah hijau.
Di samping itu, program yang diusulkan dalam rangka mewujudkan visi Majelis Lingkungan Hidup (MLH) PP Muhammadiyah, yaitu terwujudnya kesadaran, kepedulian dan perilaku ramah lingkungan warga Muhammadiyah dan masyarakat pada umumnya, dalam rangka melaksanakan amar makruf nahi mungkar.
Lebih lanjut Hapsari menjelaskan, program AliMM ini juga melibatkan Prodi Bioteknologi UNISA Yogyakarta. “Karena dinilai sesuai dengan indikator penilaian yang terdapat di dalam instrumen AliMM,” ungkapnya.
Dengan memuat 7 aspek indikator: konservasi energi, konservasi air, pengelolaan air limbah dan sampah, keselamatan kenyamanan dan kesehatan dan keandalan bangunan, pengeloaan tapak dan lingkungan, arsitektur Islam, dan tata kelola, diharapkan program ALiMM ini dapat berkontribusi dalam mendukung tujuan RPJMN 2022-2024, khususnya Bab VII yaitu membangun lingkungan hidup, meningkatkan ketahanan bencana dan perubahan iklim.