JURNALNUSANTARA.NET – Hotel legendaris di kawasan Malioboro, Grand Inna Malioboro, menggelar acara doa bersama sebagai bagian dari upaya besar untuk merestorasi dan memperindah fasilitas bersejarah yang telah berdiri sejak tahun 1908 ini.
Acara berlangsung dengan khidmat di area Lobby hotel, dihadiri oleh Cluster General Manager Grand Inna Malioboro & Grand Inna Tunjungan, Manajemen dan staf PT Nindya Karya sebagai pelaksana Project Revitalisasi, Manajemen & Staf PT Cakra Manggilingan Jaya, Manajemen & Staf Site Project PT Hotel Indonesia Properti unit Grand Inna Malioboro, dan Anak – Anak Panti Asuhan “Anak Yatim Amanah” Desa Trimulyo Bantul pimpinan Bapak H. Sukirno pada Kamis 27 Juli 2023.
Cluster General Manager Grand Inna Malioboro & Grand Inna Tunjungan Ni Komang Darmiati menyampaikan bahwa sebagai hotel bersejarah yang menjadi bagian dari Yogyakarta, dengan dimulainya Revitalisasi & Beautifikasi Grand Inna Malioboro diharapkan pelaksanaannya dapat berjalan lancar dan sukses sampai dengan dibukanya kembali beroperasi pada April 2024.
“Sehingga nantinya setelah revitalisasi dan proses memperindah kembali ini selesai, keberadaan Grand Inna Malioboro dapat membawa manfaat dan dinikmati lagi oleh para tamu dengan wajah baru,” papar Ni Komang dihadapan para tamu undangan.
Doa bersama dipimpin oleh ustad Sarmidi yang menurutnya dengan melakukan doa bersama anak yatim keutamaan doa Anak Yatim yang pasti akan dikabulkan sehingga pelaksanaan Revitalisasi & Beautifikasi dilancarkan dari awal sampai selesai.
Ni Komang Darmiati pun melakukan pemotongan Tumpeng yang langsung diserahkan kepada Project Manager PT Nindya Karya Rensia Erlyanan Majid, dan Manager Proyek Renovasi Grand Inna Malioboro Unit Grand Inna Malioboro Yulianto Triwibowo. Acara ditutup dengan pemberian tali asih kepada Anak Yatim Panti Asuhan Amanah.
Grand Inna Malioboro dikenal sebagai simbol keindahan dan keanggunan era kolonial di Yogyakarta. Hotel ini menjadi saksi bisu perjalanan panjang kota Yogyakarta dan menyimpan banyak kenangan indah dari masa lalu. Namun, sebagai bangunan bersejarah, hotel ini menghadapi tantangan pemeliharaan yang signifikan, dan oleh karena itu, manajemen hotel telah berkomitmen untuk mengembalikan ciri khas dan kejayaan masa lalunya melalui program revitalisasi dan beautifikasi.
Diharapkan dengan adanya program revitalisasi ini, Grand Inna Malioboro akan kembali menjadi destinasi unggulan bagi para wisatawan yang mengunjungi Yogyakarta. Keindahan arsitektur dan kehangatan layanan hotel ini akan menjadi daya tarik utama bagi wisatawan yang ingin merasakan pesona masa lalu sambil menikmati kenyamanan fasilitas modern.
Semoga Grand Inna Malioboro tetap menjadi bagian penting dari sejarah Yogyakarta, dan usaha untuk melestarikan hotel legendaris ini menjadi inspirasi bagi upaya pelestarian bangunan bersejarah lainnya di Indonesia. (rmd)
