JURNALNUSANTARA.NET – Ketua Umum (Ketum) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia M Arsjad Rasjid pada Kamis (21/07/2022) pagi hadir sebagai narasumber dalam forum Briefing dialog tentang bisnis, ekonomi dan pemaparan kebijakan Strategis Kadin Indonesia di Ruang Radya Suyoso Lt.2, Kantor Bappeda DIY bersama Ketua Umum Kadin DIY GKR Mangkubumi, para Wakil Ketua Umum, Pengurus Kadin DIY dan Para Ketua Kadin Kabupaten dan Kota se DIY.
Acara ini Dipandu oleh Wakil Ketua Umum Bidang Organisasi dan Keanggotaan Robby Kusumaharta dan dihadiri oleh para tamu undangan diantaranya Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan DIY, Kepala Dinas Koperasi dan UKM DIY, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DIY, Kepala Dinas Pariwisata DIY, Kepala Dinas Perizinan dan Penanaman Modal DIY, General Manager YIA, Para Ketua Asosiasi atau Himpunan Pengusaha, Unsur Perbankan dan Perusahaan PMA.
Arsjad Rasjid memaparkan bahwa secara nasional kondisi ekonomi Indonesia lebih baik dibanding negara-negara lain di dunia, termasuk Eropa. Meskipun saat ini masih menghadapi berbagai tantangan global dengan tidak menutup kemungkinan berdampak terhadap ekonomi Indonesia. Sementara pertumbuhan ekonomi DIY tahun 2021 tertinggi se-Pulau Jawa dan lebih tinggi dari pertumbuhan nasional, paparnya.
Berbicara mengenai hasil (Munassus) musyawarah nasional khusus Kadin yang sudah terlaksana, Arsjad Rasjid mengatakan bahwa munassus berjalan lancar dengan rekomendasi empat pilar yaitu; kesehatan, ekonomi daerah untuk memperkuat ekonomi nasional, kewirausahaan dan kompetensi serta internal organisasi dan regulasi.
Salah satu program strategis Kadin dalam memperkuat ekonomi nasional adalah program pendampingan UMKM melekat atau closed loop sistem yaitu merupakan model kemitraan agribisnis hulu sampai hilir yang dikembangkan dalam ekosistem yang berbasis digital, teknik budi daya Good Agricultural Practices, sistem logistik yang baik, serta jaminan pasar dan harga yang bersaing oleh off taker.
“Ini adalah sebetulnya suara dari pak Presiden, pak Joko Widodo bagaimana kita bisa membangun pondasi umkm supaya ekonomi negara ini akan kuat bilamana umkmnya kuat, untuk itu Kadin membuat yang namanya closed loop system”, ujar Arsjad.
Arsjad mengharapkan bahwa dengan sistem “closed loop” ini pendampingan UMKM melekat bisa diikuti juga dengan program ekonomi kerakyatan dimana semua perusahaan bisa ikut serta dalam membangun dan membuat ekosistem. “Yang besar bisa membantu yang kecil,” harapnya.
Satu contoh program pendampingan melekat untuk UMKM adalah di bidang pendanaan melalui model yang saat ini dikenal dengan nama “Blended finance” yaitu skema pembiayaan yang optimal dengan mengkombinasikan beberapa sumber pendanaan/pembiayaan dalam satu proyek seperti dari anggaran pemerintah baik pusat dan daerah, pihak swasta, donor, dan philanthropist, tambah Arsjad.
Dalam kesempatan bincang bisnis dan ekonomi itu, Kadis Koperasi dan UKM DIY Ir. Srie Nurkyatsiwi,M.M.A, juga mengenalkan kepada Arsjad Rasjid program unggulannya dalam pembinaan dan pengembangan koperasi dan ukm di DIY yaitu SiBakul Jogja ( Sistem Informasi Pembinaan Koperasi dan Pelaku Usaha Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta ) merupakan bentuk digitalisasi model Pembinaan Sirkular DISKOP UKM DIY bagi pelaku Koperasi dan UMKM di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Siwi menjelaskan dalam platform Sibakul ini berbasis data umkm yang sudah terintegrasi dari berbagai aspek, “sehingga saat kita melakukan pendampingan ke umkm program ini dapat membantu lebih mempermudah dan memetakan umkm yang saat ini sudah bergabung lebih dari 300 ribu umkm,” ujarnya
Bak gayung bersambut platform digital Sibakul Jogja yang disampaikan oleh Siwi ini cocok dengan program sistem closed loop pendampingan UMKM melekat yang sedang dijalankan oleh Kadin Indonesia sehingga Arsjad langsung merespon dengan antusias.
“Kalo boleh bu bisa kami undang untuk presentasi di Jakarta untuk kita dorong untuk jadi program nasional,” ujar Arsjad disambut tepuk tangan meriah oleh para hadirin.
Sementara itu GKR Mangkubumi selaku Ketua Umum Kadin DIY saat ditemui selesai acara, menyampaikan bahwa tujuan utama Arsjad Rasjid hadir di Yogyakarta yaitu untuk melakukan briefing dengan Kadin DIY.
“Yang utama adalah bagaimana kita bisa tahu program – programnya Kadin Pusat seperti apa dengan koordinasi dan bersinergi dengan kita, karena masih banyak sekali informasi – informasi yang perlu disosialisaikan agar kita di daerah bisa lebih memahami program dari Kadin Pusat,” ungkapnya. (soe)