JURNALNUSANTARA.NET – Menteri UMKM Republik Indonesia, Maman Abdurrahman, menyatakan dukungannya terhadap Jogjakita, aplikator ojek online lokal asli Yogyakarta yang mengusung semangat kearifan lokal dan pemberdayaan UMKM.
Dukungan tersebut disampaikan dalam acara Jogja Signature yang digelar Ikatan Alumni Trisakti (IKA Trisakti) DIY–Jateng di The Phoenix Hotel Yogyakarta, Sabtu (24/5/2025). Dalam kesempatan itu, Maman hadir sebagai Ketua Umum IKA Trisakti.
Maman mengungkapkan bahwa belum lama ini di Indonesia para driver ojek online baru saja melakukan demontrasi terkait dengan polemik potongan kerjasama bagi hasil antara ojek online dengan aplikator yang dianggap lebih banyak menguntungkan aplikator.
“Saya baru tahu ternyata di Yogyakarta ada aplikator lokal seperti Jogjakita. Ini keren!” ujar Maman. Ia pun langsung mengapresiasi sistem bagi hasil yang diterapkan Jogjakita kepada para mitra driver.
“Tadi saya tanya, berapa bagi hasilnya? Jawabannya cuma 6% untuk aplikator, 94% buat driver. Nah ini adil! Di tempat lain, aplikatornya yang untung lebih besar. Di Jogja, pakai Jogjakita saja, jangan yang mahal-mahal!”, himbaunya.
Lebih lanjut, Maman bahkan menyatakan siap menjadi “marketing” Jogjakita, sekaligus mengajak IKA Trisakti untuk ikut mempromosikannya.
“Kalau nanti ada yang nanya, kok Pak Menteri promosi Jogjakita? Saya jawab: ini bentuk nyata pemberdayaan UMKM. Kita lawan perusahaan besar, hehehe,” selorohnya disambut tawa para peserta acara.
Jogjakita sendiri adalah aplikasi karya anak bangsa yang dibangun dengan semangat gotong royong dan berdikari, dengan visi menjadi platform bisnis digital terbesar dan terdepan di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Selain layanan transportasi seperti JogjaRide dan JogjaCar, Jogjakita juga menyediakan layanan pengiriman barang (JogjaSend), belanja online (JogjaShop), hingga lebih dari 500 layanan pembayaran digital yang bisa diakses melalui satu aplikasi.
Dukungan dari Menteri Maman menjadi suntikan semangat bagi para pelaku usaha lokal dan pengguna aplikasi Jogjakita.
“Ini bukti bahwa solusi lokal bisa menjadi jawaban atas kebutuhan masyarakat, tanpa harus bergantung pada raksasa digital dari luar daerah,” pungkas Maman. (rmd)
