JURNALNUSANTARA.NET – Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta melalui Dinas Perindustrian Koperasi dan UKM Kota Yogyakarta terus mendukung promosi produk UMKM salah satunya lewat Pameran The LoksTop atau Oleh-oleh Khas Jogja Memang Top, yang memasuki tahun ke-3 dan berlangsung selama dua hari pada 16-17 Mei 2024 di Atrium Plaza Malioboro.
Penjabat (Pj) Wali Kota Yogyakarta Singgih Raharjo menyampaikan, kegiatan tersebut menjadi suatu bentuk apresiasi dari pemerintah bersama stakeholder dan juga masyarakat kepada UMKM yang ada di Kota Yogyakarta.
“Tentu ini menjadi muara dari pembinaan UMKM yang pada prosesnya pameran ini sebagai bentuk apresiasi kita bersama kepada para UMKM di Kota Yogyakarta, supaya produk-produk yang telah dibuat ini tampil dan pastinya bisa dibeli oleh para pengunjung,” ujarnya.
Menurut Singgih, kawasan Malioboro sebagai titik yang paling ramai dikunjungi di Kota Yogyakarta, menjadi daya tarik tersendiri supaya pameran The LoksTop bisa dilihat dan juga terjadi transaksi antara UMKM dan wisatawan yang berkunjung.
Sehingga juga bisa mendukung tumbuh kembang UMKM sebagai penopang perekonomian Kota Yogyakarta.
“Berdasarkan data dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di tahun 2022 Malioboro menjadi destinasi yang paling diminta wisatawan domestik, tentu ini modal yang sangat bagus untuk lebih banyak memanfaatkan hal tersebut dalam mendukung pemasaran produk lokal UMKM Kota Yogyakarta,” terangnya.
“Setiap kali membuat acara di Malioboro pasti akan ramai. Untuk itu publikasi terus digencarkan, supaya semakin banyak wisatawan yang memberikan apresiasi dan membeli produk UMKM Kota Yogyakarta,” imbuhnya.
Sejalan dengan itu, Kepala Dinas Perindustrian dan UKM Kota Yogyakarta, Tri Karyadi Riyanto Raharjo menyebut, terdapat 32 UMKM yang terlibat dalam pameran tersebut.
Di mana pada even The LoksTop ke-3 kali ini lebih didominasi oleh pelaku UKM Non Batik yang tergabung dalam Paguyuban Sri Tanjung.
“Paguyuban Sri Tanjung yang juga merupakan UMKM binaan kami, fokusnya pada produksi kain selain batik, yaitu kain jumputan. Selain itu ada juga UMKM kerajinan dan kuliner yang ikut meramaikan pameran ini. Diharapkan melalui pameran tersebut dapat meningkatkan kapasitas dalam upaya pengembangan UMKM di Kota Yogyakarta,” jelasnya.
Sementara itu, salah satu pelaku UMKM yang juga pengrajin kain jumputan, Sri Rumayati mengatakan, kegiatan pameran menjadi media penting untuk mempromosikan produk UMKM kepada masyarakat khususnya wisatawan.
“Pastinya harapan saya ya, produknya bisa dikenal dan dibeli pengunjung, kemudian usahanya bisa berjalan terus dan semakin lancar,” katanya.
“Kemudian kami dari para pengrajin juga memiliki cita-cita ke depan supaya Yogyakarta punya kain jumputan yang khas, sehingga bisa semakin menambah daya tarik kain jumputan di masyarakat luas,” pungkasnya. (*)