JURNALNUSANTARA.NET – Puluhan warga Gambiran dan Giwangan, Kota Yogyakarta hari ini, Senin (5/9/2022) mengadukan nasibnya ke Komisi C DPRD Kota Yogyakarta setelah merasakan dampak pemberlakuan satu arah jalan Gambiran selama sekitar satu minggu masa uji coba oleh dinas perhubungan kota Yogyakarta.
Ketua RT 37 RW 10, Kelurahan Pandeyan, Umbulharjo, Yogyakarta, Ery Agus Bernadhy memimpin puluhan warga untuk bertemu dengan komisi C DPRD Kota Yogyakarta dan diterima langsung oleh ketua Komisi C , Ririk Banowati beserta anggotanya di ruang rapat 1, kantor DPRD Kota Yogyakarta.
Dalam kesempatan tersebut, Bernad menyampaikan kehadiran mereka adalah untuk mengadukan nasib warga Gambiran dan Giwangan yang terdampak atas pemberlakuan jalan satu arah di Jalan Gambiran setelah sebelumya juga sudah melakukan audiensi ke Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Yogyakarta.
“Hari ini kami melakukan audiensi dengan Komisi C DPRD Kota Yogyakarta terkait pemberlakuan jalan satu arah di Jalan Gambiran,” ujar Bernad.
Ditambahkan olehnya bahwa dampak sosial ekonomi sangat dirasakan oleh warga yang memiliki usaha di sepanjang jalan Gambiran pendapatannya menurun setelah diberlakukan jalan satu arah.
“Yang sangat terasa adalah para pelaku usaha di sepanjang Jalan Gambiran ini, omset mereka sangat turun, ” imbuhnya.
Selain itu ternyata angka kecelakaan disana menjadi tinggi, tatkala kendaraan yang melaju disana memacu kendaraannya dengan lebih kencang karena satu arah.
“Angka kecelakaan meningkat, dalam seminggu ini juga sudah terjadi sekitar tiga kali kecelakaan disana,” kata Bernad.
Ditegaskan Bernad, warga Gambiran dan Giwangan tidak menolak atas pemberlakuan jalan satu arah disana, tapi dia meminta untuk ditinjau ulang pemberlakuan jalan satu arah tersebut.
“Mohon ditinjau kembali, kami ingin yang diberlakukan satu arah hanya kendaraan roda empat atau lebih, dan bagi kendaraan roda dua masih diperbolehkan dua arah,” tegasnya.
Bernad menandaskan, apabila protes dan aduannya ke Dinas Perhubungan dan DPRD Kota Yogyakarta tidak mendapat respon yang baik, pihaknya akan menemui Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X.
“Kalau perjuangan kami ini tidak mendapatkan hasil yang maksimal, maka kami akan mendatangi raja kami, karena kami kawulo mataram asli bukan pendatang,” tandasnya.
Anugrah Sanharto, salah satu warga yang memiliki usaha foto copy di pinggir jalan Gambiran mengungkapkan bahwa sekarang konsumen harus berputar jauh untuk bisa menuju ke tokonya, hal ini menyebabkan pelanggan mengalami kesulitan.
“Mau fotocopy susah, mau ke masjid, mau ngantar anak juga sekarang tambah susah harus muter jauh dan gang – gang kecil malah jadi ramai lalu lintasnya karena terpaksa dilalui kendaraan yang mencari jalur alternatif dan ini membahayakan warga khususnya anak – anak,” ungkap Anugrah.
Sementara Ketua Komisi C DPRD Kota Yogyakarta, Ririk Banowati pada kesempatan itu mengapresiasi apa yang dilakukan oleh warga Gambiran dan Giwangan.
“Kami sangat mengapresiasi apa yang dilakukan oleh warga Gambiran dan Giwangan ini, kami menerima aduan dari warga yang terdampak atas pemberlakuan jalan satu arah di Jalan Gambiran,” katanya.
Ririk pun mengakui, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan dinas-dinas terkait, akan hal pemberlakuan jalan satu arah di Jalan Gambiran, yang uji cobanya sudah dimulai sejak tanggal 30 Agustus 2022 lalu. (Rmd)