Sunday, November 24, 2024
Jurnal Nusantara
HomeDaerahPenantian Panjang Pedagang Eks Sunmor UGM Berbuah Pengaduan Ke Bupati Sleman

Penantian Panjang Pedagang Eks Sunmor UGM Berbuah Pengaduan Ke Bupati Sleman

JURNALNUSANTARA.NET – Penantian panjang selama lebih dari 3 tahun para pedagang eks Pasar Sunday Morning Universitas Gadjah Mada (Sunmor UGM) akhirnya menemui titik terang saat mereka mengambil langkah berani dengan mengadukan nasib mereka kepada Bupati Sleman, Kustini Sri Prunomo di kantor dinas Bupati Sleman, Beran, Tridadi, Sleman, Yogyakarta pada Rabu 26 Juli 2023 melalui audiensi.

Dalam pertemuan dengan Bupati Sleman yang dihadiri oleh perangkat Sekretariat Daerah, para kepala Dinas OPD terkait diantaranya Kadis Koperasi Dan UKM, Kasatpol PP, Kadis PMK , Humas Sleman serta awak media tersebut, ratusan pedagang eks Sunmor UGM melalui perwakilan pedagang yang dipimpin oleh Joko Upoyo Wijaksono, ketua tim advokasi pedagang Sunmor UGM menyampaikan keprihatinan dan kekhawatiran mereka atas masa depan dan mata pencaharian para pedagang dan umkm. Beberapa di antara mereka telah menjadi bagian dari pasar ini selama bertahun-tahun, membentuk ikatan emosional yang kuat dengan tempat ini.

Joko menjelaskan bahwa permasalahan mendasar setelah pandemi berakhir adalah lamanya proses pembukaan kembali Sunmor UGM berawal pada sekitar Januari 2021, saat kesepakatan kerjasama atau PKS antara Paguyuban Pedagang Sunmor dengan UGM berakhir dan akan diperpanjang, selanjutnya pada Maret 2021 terjadi proses pergantian pengelolaan Pasar Sunday Morning dari Paguyuban Pedagang Sunmor ke Kalurahan Caturtunggal.

“Proses pergantian pengelolaan pasar Sunmor UGM ini ke Kalurahan Caturtunggal sebagai pengelola baru mengakibatkan belum adanya kerangka kerja yang jelas selain itu juga ada perubahan nama pasar menjadi ‘Car Free Day Caturtunggal’ yang mungkin juga mempengaruhi proses administrasi dan persiapannya,” papar Joko dihadapan bupati Sleman dan jajarannya, Rabu (26/07/2023).

“Kami menyayangkan poses administrasi ini memakan waktu yang sangat lama, dan hingga menjelang akhir bulan Juli 2023 dimana pemerintah Indonesia juga telah menetapkan status endemi serta pemulihan kembali ekonomi, perjanjian kerjasama atau PKS antara Kalurahan Caturtunggal dengan UGM belum selesai untuk bisa disepakati dan ditandatangani oleh kedua belah pihak artinya belum bisa memenuhi syarat untuk membuka kembali pasar tersebut,” tandasnya lagi.

“Kami mohon ibu bupati dan bapak – ibu semua yang hadir disini bisa merespon dengan baik dan segera menindaklanjuti permohonan kami seperti yang sudah kami sampaikan kepada ibu karena anggota kami ada sekitar 1.011 jumlah yang tidak sedikit ini sudah menunggu terlalu lama,” imbuhnya.

Adapun permohonan pedagang kepada Ibu Bupati Sleman di acara audiensi tersebut adalah memohon untuk melanjutkan komunikasi antara Kabupaten dengan Kelurahan Caturtunggal dalam waktu 3 hari kedepan, karena pedagang ex Minggu pagi dengan jumlah yang banyak ini sudah menanti dan bersabar cukup lama.

Meminta dan memohon Ibu Bupati dapat memfasilitasi pertemuan antara Pedagang dengan pihak UGM dan Kalurahan dalam waktu 7 hari kerja ke depan agar proses pembukaan pasar Car Free Day Caturtunggal melalui penandatangan Perjanjian Kerjasama (PKS) antara pihak Kalurahan dan UGM dapat segera terealisasi.

Kepada awak media Joko mengungkapkan bahwa kehadiran Bupati Sleman di tengah-tengah para pedagang memberikan semangat baru. Beliau berjanji untuk memperhatikan masalah tersebut dan berkomitmen untuk mencari solusi terbaik agar pasar bisa kembali beroperasi dan memberikan manfaat bagi pedagang serta masyarakat setempat.

Sementara itu Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo langsung merespon keluhan dan aduan para pedagang Eks. Sunmor UGM tersebut dan segera memerintahkan jajaran OPD terkait membentuk tim kerja untuk membantu menuntaskan permasalahan disana.

“Kami baru dapat infonya dari satu sumber, nanti kami akan undang pihak-pihak terkait lainnya dulu. Tapi ini langsung kami menggelar rapat internal untuk segera menyelesaikan permasalahan disana,” kata Kustini.

Dia mengaku, pemerintah Kabupaten Sleman sangat mendukung para pelaku usaha UMKM yang berada di wilayah Sleman, termasuk para pedagang di Car Free Day Caturtunggal dan menerima permohonan para pedagang sekaligus berjanji untuk segera menindaklanjutinya.

Kita semua berharap, melalui pengaduan ini, Bupati Sleman dapat memberikan perhatian yang lebih kepada nasib pedagang eks Sunmor UGM. Semoga langkah ini menjadi jalan untuk mencari solusi bersama agar pasar ini kembali menyapa warga Sleman dan pengunjung dengan kehangatan serta pesona unik yang selalu diingat. (rmd)

 

BERITA TERKAIT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -spot_img
- Advertisment -spot_img
- Advertisment -spot_img
- Advertisment -spot_img

berita populer

komentar terbaru