JURNALNUSANTARA NET – Trend kasus hipertensi di Kapanewon Kalasan memprihatinkan, angka kenaikan sudah bergeser ke penyakit tidak menular (PTM).
Hal tersebut disampaikan Kepala Puskesmas Kalasan dr. Dini Threes Harjanti, disela-sela pemeriksaan kesehatan warga Tamanmartani, Kalasan Sabtu, (6/8/2022).
Menurutnya, Germas sebagai salah satu kegiatan yang bisa melakukan promotive, preventif dan meningkat produktivitas manusia kemudian menekan biaya pelayanan kesehatan. Beberapa point, yang ada di Germas hidup sehat tersebut, ini diharapkan mampu menurunkan angka penyakit tidak menular (PTM).
Sejak ditunjuknya, perawat Sriyati Sipora, membuat program inovasi, Pak Tani Basmi Suket Teki yang melibatkan kader milenial. Ternyata inovasi yang dicetuskan membuahkan hasil, dan mampu meningkatkan produktivitas dan memperdayakan masyarakat menuju hidup sehat.
“Kami merasakan manfaat sejak tahun 2018 sampai sekarang, mulai dari sebelum pademi. Pandemic kita lebih mengarahkan ke arah transformasi pelayanan kesehatan yang melibatkan kader milenial, memantau masyarakat yang jauh dari akses pelayanan ke Puskesmas dan membantu mengambilkan obat tentu sudah menjadi resep dari dokter yang akan mengawal data yang dihimpun dari kader Milenial yang sudah dilatih dalam Bimtek,” paparnya.
Sementara itu, Sriyati Sipora, S. Kep NS yang sehari-hari sebagai ASN di Puskesmas, mengaku bangga dipercaya untuk mewakili DIY maju ke tingkat Nasional. Dukungan datang dari Kader Parikesit (Putra- putri Kalasan Sehat Siaga Terpadu) dengan Program unggulan Pak Tani Basmi Suket Teki (Parikesit Tanggap Peduli Bersama Atasi Hipertensi Siap untuk Kelola dan Pantau Tekanan Darah Terkini).
Berbagai jabatan diantaranya Koordinator Kesehatan Remaja Parikesit, Kesehatan Haji, Supervisor perawat. Meski diakui selaku Perawat Puskesmas sekaligus sebagai inovator Pak Tani Basmi Suket Teki menggandeng kader milenial untuk berperan dalam transformasi pelayanan hipertensi di Kapanewon Kalasan.
Banyak tantangan, namun tidak meluruhkan tekad mengawal pengendalian Hipertensi secara totalitas. Keberhasilan ini, mendapat dukungan dan apresiasi Puskesmas, Kader Parikesit, Lintas Sektor, Mitra kerja – Unjaya, OP PPNI, Dinkes DIY.
“Setiap lomba itu butuh menang, kami siap yang terbaik, pinginnya biar inovasi bisa bermanfaat dan dapat dirasakan masyarakat,karena selama penderita hipertensi tidak patuh minum obat,dan tidak control, karena ketidaktahuan,” ungkapnya.
Menurutnya, dengan Pak Tani Basmi Suket Teki, sebagai wadah untuk menggalang remaja melakukan edukasi, penyuluhan, pendampingan ,pantau minum obat,kontrol tensi dan pengambilan obat dengan system aplikasi yang dilakukaan kader Parikesit yang memberi transfomasi layanan kepada penderita hipertensi.
Untuk mengurangi tertularnya Covid-19, membuat satu aplikasi lagi untuk memudahkan Kader Parikesit dalam pengambilan obat di Puskesmas, setelah pengambilan melalui aplikasi kemudian distribusikan ke penderita hipertensi. (san)