JURNALNUSANTARA.NET – Dinas Koperasi UKM DIY bekerja sama dengan Karya Dua Perempuan Human Resource Consulting, melalui dukungan Dana Keistimewaan Yogyakarta, berhasil menyelenggarakan program inovatif Smart Business Map (SBM) selama Oktober hingga awal Desember 2024. Program ini menjadi terobosan karena untuk pertama kalinya diterapkan pada kelembagaan koperasi di Indonesia.
SBM, yang dirancang oleh Budi Satria Isman, pendiri Yayasan Proindonesia, sebelumnya telah sukses diterapkan di berbagai perusahaan dan UMKM. Namun, baru kali ini program tersebut diadaptasi untuk koperasi.
Sebanyak 10 koperasi pilihan Dinas Koperasi UKM DIY, seperti, Koperasi Pemasaran Formekers Kriya Utama, Koperasi Produsen Wahana Mandiri Indonesia, Koperasi Istiqomah, Koperasi Pasar Gemah Ripah, Koperasi Konsumen Marsudi Mulyo, Koperasi Perserikatan Peternak Kambing Domba Yogyakarta, Koperasi Jasa Utama, Koperasi Konsumen Al Furqon Sanden, Koperasi Konsumen Pelita dan Koperasi Konsumen Abdi Dharma Panti Rapih mendapatkan
kesempatan istimewa mengikuti pelatihan ini.
Penutupan program berlangsung di Hotel Royal Darmo Malioboro Yogyakarta pada Jumat, 6 Desember 2024. Acara ini dihadiri oleh Plh. Kepala Dinas Koperasi UKM DIY, Wisnu Hermawan; Kepala Bidang Koperasi, Setyo Hastuti; Business Coach Martha Sasongko; dan dr. Agung dari Karya Dua Perempuan.
Martha Sasongko menjelaskan bahwa SBM memberikan pengetahuan praktis untuk menganalisis proses bisnis dan memperkuat fondasi bisnis koperasi agar dapat berkembang lebih cepat, besar, dan baik.
“SBM untuk kelembagaan koperasi ini memang baru pertama kali dilakukan bahkan di Indonesia , karena selama ini banyak dilakukan bagi perusahaan dan UMKM dan ini merupakan sebuah terobosan baru dari dinas Koperasi DIY yang patut diapresiasi,” ungkapnya usai acara penutupan.
“Program ini adalah langkah baru bagi koperasi untuk mendalami bisnis mereka secara terstruktur dan meningkatkan omzet secara signifikan, membawa dampak positif bagi anggota maupun masyarakat,” imbuh Martha.
Sementara itu, Kepala Bidang Koperasi, Setyo Hastuti menekankan pentingnya program ini dalam meningkatkan kesadaran bahwa koperasi juga harus berorientasi pada bisnis.
“Melalui SBM, koperasi dapat membedah bisnis mereka untuk memahami potensi dan tantangan yang ada,” ujarnya.
Program ini diharapkan menjadi model baru bagi pengembangan bisnis koperasi di Indonesia, menciptakan kelembagaan koperasi yang lebih profesional dan kompetitif. (rmd)