JURNALNUSANTARA.NET – Gerai Decomekers di Galeria Mall lt. 2 kembali menjadi laboratorium kegiatan Formekers Goes To Campus atau FGTC #4 yang bertemakan “Membangun SDM Kreatif Industri Fesyen”. Acara ini menjadi momentum penting bagi 35 mahasiswa semester 2, Diploma IV Desain Mode Kriya dari Jurusan Kriya, Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta untuk memperluas wawasan dan mendapatkan inspirasi dari para praktisi terkemuka di industri fesyen Yogyakarta, pada hari Jumat, 22 Maret 2024.
Salah satu poin menarik dari acara ini adalah kehadiran narasumber yang sangat berpengalaman di industri fesyen Yogyakarta, yaitu Nuri Ningsih Hidayati, pemilik Batik Marenggo, dan Sofian Tahir, pemilik CV. Gita yang bergerak pada desain interior furniture . Keduanya berbagi pengalaman serta wawasan mereka tentang bagaimana membangun karier dan
bisnis di bidang fesyen dan interior, memberikan wawasan berharga bagi para mahasiswa.
Acara FGTC #4 dipandu oleh Agung Wicaksono, seorang dosen di Jurusan Kriya ISI Jogja yang juga merupakan bagian dari tim kreatif Forum Mebel Kerajinan dan Seni (Formekers) Indonesia, bersama dengan Itock Van Diera. Kehadiran mereka memberikan arahan dan pandangan yang mendalam mengenai tren dan perkembangan terbaru dalam industri fesyen.
Drs. Tri Karyadi Riyanto Raharjo, S.H., M.Si., Kepala Dinas PerinKopUKM Kota Yogyakarta, turut hadir dalam acara tersebut untuk memberikan dukungan atas upaya memajukan industri kreatif di Yogyakarta. Beliau menyampaikan harapannya agar kegiatan semacam FGTC dapat terus dilakukan untuk menghasilkan SDM yang unggul dan mampu bersaing di tingkat global.
“Tema FGTC ini sesuai dengan isu – isu strategis di kota Yogyakarta di tahun 2025 bahwa pengembangan kualitas sumber daya manusia lebih dikedepankan sehingga ini dapat menjadi masukan bagi kami pemerintah kota Jogja untuk bisa merencanakan rencana kerja tahun 2025 yang akan datang,”jelas Tri Karyadi atau Totok sapaan akrab Kadis PerinKopUKM Kota Jogja.
“Kegiatan FGTC ini saya harap ada semacam reportnya setelah ikut kegiatan ini ada perubahan yang signifikan bagi para mahasiswa, sehingga perguruan tinggi yang lain juga akan bergabung dan saya optimis kegiatan ini karena kolaborasi pentahelix benar – benar bisa terwujud,” imbuhnya.
Salah satu peserta mahasiswa asal Pacitan, Jawa Timur, Wahyu Aninditya, mengungkapkan kesan dan manfaat yang didapat dari acara ini, “Sangat menginspirasi! Mendengarkan pengalaman dari para narasumber membuat saya semakin yakin dan termotivasi untuk berkontribusi dalam mengembangkan industri fesyen ke depannya.”
“Saya dulu lulusan SMK Kriya, kuliah di ISI
untuk lebih memperdalam ilmu saya dan bersyukur hari ini kita diajak kuliah kewirausahaan dan HKI ini di Mall, nambah wawasan dan bisa mengenal dunia usaha, seru sekali saya bisa belajar dan dapat ispirasi dan ilmu kita jadi lebih terbuka wawasannya,” tambahnya.
Acara ini tidak hanya memberikan pengetahuan baru bagi para peserta, tetapi juga membangun jaringan dan kolaborasi antara mahasiswa, praktisi, dan pemerintah dalam mendukung pertumbuhan industri fesyen di Yogyakarta dan Indonesia pada umumnya. Dengan semangat kolaborasi dan kreativitas, diharapkan industri fesyen Tanah Air dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi yang signifikan bagi perekonomian Indonesia. (rmd)