JURNALNUSANTARA.NET — Memberikan sambutan di acara Peresmian Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung Selatan (RSMBS), Kamis (3/11/2022), Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengapresiasi yang dilakukan Muhammadiyah atas kepeloporannya membangun kesehatan bangsa.
Saat ini Muhammadiyah sudah memiliki 119 rumah sakit, Kapolri berharap jumlahnya untuk terus bertambah.
Kapolri menjelaskan, dengan bertambahnya terus menerus rumah sakit Muhammadiyah akan menambal kekurangan rumah sakit di Indonesia, yang menurutnya masih kekurangan 1000 rumah sakit.
Penambahan jumlah rumah sakit, imbuhnya, akan meningkatkan angka harapan hidup masyarakat. Pada kesempatan ini dia juga menyampaikan keresahan Presiden Joko Widodo terkait adanya WNI yang berobat ke luar negeri.
Oleh karena itu dirinya berharap supaya Muhammadiyah segera memiliki rumah sakit kelas internasional. Lalu lintas atau transaksi dana yang mengalir ke rumah-rumah sakit di luar negeri dari WNI ini mencapai angka kurang lebih dari Rp. 110 triliun.
“Ke depan kita semua berdoa bahwa Muhammadiyah juga bisa membangun rumah sakit tingkat internasional,” ucapnya.
Namun demikian, Jendral Listyo Sigit sangat mengapresiasi Muhammadiyah yang telah mendirikan rumah sakit di daerah-daerah, termasuk di Kabupaten Bandung Selatan, di mana rumah sakit di daerah ini mendesak dan dibutuhkan oleh masyarakat.
“Ini menjadi salah satu kebutuhan yang sangat penting, sangat vital bagi masyarakat karena memang jumlah rumah sakitnya masih sangat terbatas. Di kota dan kemudian ini mungkin mudah-mudahan menjadi rumah sakit yang memiliki salah satu fasilitas yang lengkap,” harap Listyo.
Dia juga berharap melalui adanya RS Muhammadiyah Bandung Selatan ini bukan hanya berdampak pada pelayanan kesehatan yang semakin membaik, tapi juga memiliki multiplayer efek. Sebab dengan adanya rumah sakit ini ekonomi masyarakat juga turut bergerak, dan kesejahteraan masyarakat juga terangkat.
“Di samping itu juga tentunya kemudian mungkin akan muncul apotek-apotek untuk menyediakan layanan obat. Karena tidak semuanya bisa dilayani di rumah sakit; artinya ini juga muncul potensi-potensi terjadinya pertumbuhan di samping tentunya mungkin ada lagi dibangun restoran masyarakat juga membutuhkan restoran efek yang bisa terus berkembang,” katanya.
Bukan hanya pada bidang kesehatan, Kapolri juga menyampaikan bahwa Muhammadiyah merupakan partner pemerintah, khususnya kepolisian dalam menjaga kerukunan bangsa Indonesia yang majemuk ini.
Pelayanan yang diberikan Muhammadiyah secara inklusif kepada bangsa Indonesia ini menjadi perekat kebhinekaan bangsa Indonesia. (*/fan)