JURNALNUSANTARA.NET – Ketua Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI DIY, Ir Ahmad Syauqi Soeratno, MM, mensyukuri ditandatanganinya MoU atau nota kesepahaman antara Asprov (Asosiasi Provinsi) PSSI (Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia) DIY dengan BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) Ketenagakerjaan pada Jum’at, 5 Agustus 2022, bersamaan dengan Rapat Kerja Pengurus sebagai Tindak Lanjut Kongres Asprov PSSI DIY 2022 di Kampus Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta.

Menurut Syauqi Soeratno, MoU ini dipandang penting oleh Asprov PSSI DIY. “Karena ada ribuan pelaku sepakbola di DIY yang dalam kegiatannya berisiko cedera, yang bahkan dapat menimbulkan akibat yang fatal seperti meninggal dunia atau cacat tetap,” kata Syauqi Soeratno, Senin (8/8/2022).

Sebagai bagian dari upaya mengantisipasi risiko itulah, lanjut Syauqi Soeratno, Asprov PSSI DIY mendorong semua anggota dan lembaga terafiliasi di bawahnya untuk peduli pada hal tersebut.

Seperti yang telah dilakukan salah satu klub anggotanya di musim kompetisi lalu, yang telah mendaftarkan pemainnya di BPJS Ketenagakerjaan. “Sehingga di saat terjadi cedera karena latihan pun, seluruh biaya pengobatan dan terapi ditanggung oleh BPJS Ketenagakerjaan,” ungkap Syauqi Soeratno.

Bahkan hingga biaya tersebut mencapai di atas Rp 100 juta. “Sebuah nilai yang sangat besar bila harus ditanggung oleh si pemain atau klub amatirnya,” terang Syauqi Soeratno, yang berharap semoga dengan kerjasama ini risiko para pelaku sepakbola DIY menjadi lebih terkelola dan mereka dapat lebih fokus serta berkonsentrasi mempersiapkan diri beserta timnya dalam hal teknis untuk berprestasi. (fan)