JURNALNUSANTARA.NET – Di era digital yang terus berkembang, inovasi menjadi kunci bagi perkembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Di tengah tantangan global, Koperasi Serba Usaha (KSU) Ikatan Pengrajin Sleman (IKAPIM) menghadirkan gebrakan menarik dengan mengadakan pelatihan kecerdasan buatan (AI) bagi anggotanya. Langkah inovatif ini membuka peluang baru bagi UMKM untuk beradaptasi dengan teknologi modern dan mengoptimalkan potensi usaha.
Perubahan perilaku konsumen, pasar dan persaingan bisnis yang semakin ketat inilah yang mendorong KSU IKAPIM untuk berpikir lebih maju dan menghadirkan solusi yang relevan dengan masanya. Pelatihan AI menjadi langkah progresif yang diambil untuk menjembatani kesenjangan antara keahlian tradisional dan permintaan pasar yang dinamis.
“Pelatihan ini dirancang khusus untuk anggota KSU IKAPIM, dengan fokus pada penerapan AI dalam berbagai aspek bisnis, seperti pemasaran, analisis pasar, manajemen inventaris, dan pengembangan produk,” ujar Endah Wening Budiningrum sekretaris KSU Ikapim di Jajanan Saras Warung Ayom, Jongke, Sendangadi, Mlati, Sleman, Selasa (22/08/2023).
“Pelatihan AI yang kedua ini selama 2 hari dan diikuti sekitar 20 anggota memiliki dampak yang lebih dari sekadar memperkenalkan teknologi modern kepada anggota mereka. Ini juga mengubah paradigma UMKM tradisional, mengajarkan bahwa inovasi bukanlah ancaman, tetapi peluang untuk tumbuh,” imbuhnya.
Menurut Yudi Wahyudi, tenaga ahli IT KSU Ikapim yang juga sebagai pemandu pelatihan AI tersebut menjelaskan bahwa Pelatihan semacam ini dapat membantu UMKM memahami konsep-konsep teknologi canggih, membuatnya lebih dapat diakses oleh kalangan yang mungkin awalnya merasa canggung atau belum terbiasa dengan teknologi modern.
“Para pelaku usaha khususnya umkm akan mendapatkan wawasan berharga tentang kecanggihan AI untuk membantu memudahkan mengetahui tren permintaan konsumen dan preferensi pasar mereka,” ujar Yudi yang juga sebagai tenaga ahli IT program Sibakul Dinkop UKM DIY.
“Dengan pemahaman ini, mereka dapat mengarahkan kreativitas mereka dengan lebih efektif untuk menciptakan produk yang sesuai permintaan pasar dan juga mereka akan dapat lebih memahami pengetahuan produk yang dihasilkan oleh mereka sendiri,” tambah Yudi.
Rofi Fatmawati salah satu anggota KSU Ikapim Sleman produsen Gudeg Pincuk Malioboro mengungkapkan bahwa umkm bisa merasakan manfaat nyata dari penerapan AI, yang pada gilirannya meningkatkan kepercayaan diri mereka dalam menghadapi perubahan.
“Kegiatan ini bagus sekali buat umkm seperti saya, bisa menambah wawasan baru dan membantu kita untuk lebih maju sekaligus menjadi tahu cara untuk meningkatan promosi produk yang kita miliki melalui AI ini,” ungkapnya.
“Karena kalau kita tidak ikuti perkembangan teknologi saat ini kita akan tertinggal dan harapan saya dengan menggunakan teknologi AI ini penjualan kita bisa lebih meningkat dan produk kita semakin dikenal konsumen dan masyarakat luas,” imbuh Rofi.
Dengan menggabungkan kearifan lokal dan teknologi global, pelatihan AI oleh KSU IKAPIM Sleman membantu menciptakan jembatan antara masa lalu dan masa depan. Inisiatif ini memberdayakan UMKM untuk tetap relevan dalam ekonomi digital, sambil tetap mempertahankan akar budaya mereka. KSU IKAPIM tidak hanya sekedar koperasi, namun juga menjadi pusat inovasi yang menginspirasi perubahan positif dalam skala yang lebih besar. (rmd)