JURNALNUSANTARA.NET – Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto memimpin rapat konsolidasi pemenangan pilkada serentak 2024 di Kota Gunung Kidul, Provinsi Yogyakarta, Jumat (1/11/2024).
Ratusan kader dan pengurus DPC PDIP Gunungkidul hadir di lokasi. Hasto hadir bersama Ketua DPP PDIP bidang Reformasi Hukum Ronny Talapessy, serta Ketua DPP PDIP bidang Kehutanan dan Lingkungan Hidup My Esti Wijayanto. Ketua DPD PDIP Yogyakarta Nuryadi juga hadir di acara itu.
Hasto menyampaikan pesan dari Ketua Umum Prof.Dr.Megawati Soekarnoputri, yang memberi perhatian khusus dan mendorong diusungnya Endah Subekti Kuntariningsih sebagai calon bupati di Gunung Kidul. Bersama calon wakil bupati Joko Parwoto, pasangan itu mendapat nomor urut 1.
“Mari bergotong royong. Adanya punya tenaga, berikan tenagamu. Ada yang pintar bicara, berikan kemampuan persuasimu untuk menyampaikan hal yang membangkitkan keyakinan rakyat pada pasangan calon kita. Kita adalah satu organ kepartaian yang saling melengkapi datu dengan lainnya. 26 hari ke depan menjadi momentum pergerakan seluruh kader Partai untuk bergerak dengan cara gotong royong,” kata Hasto menyampaikan pesan Megawati.
“Kalau tak punya apa-apa, gunakan kaki dan langkahmu mengetuk pintu-pintu rakyat agar calon yang diusung menjadi pemimpin yang membebaskan rakyat dari berbagai belenggu kemiskinan”, tegas Hasto.
Hasto mengatakan, DPP PDIP sangat memahami kondisi sosial politik di Gunung Kidul, khususnya terkait besar tekanan yang dialami.
Kondisi berat itu sebelumnya disampaikan oleh Endah dalam sambutannya.
“Setelah 2024, dalam pileg dan pilpres kami dioperasi habis-habisan,” kata Endah, yang sempat viral di Pilpres 2024 lalu setelah dengan berani melawan aparat menangkap warga yang menolak kedatangan Jokowi.
Menanggapi itu, kepada ratusan kader dan pengurus yang hadir, Hasto bercerita panjang tentang sejarah perjuangan partai sejak PNI didirikan oleh Bung Karno hingga Indonesia merdeka. Melewati pasang surut saat Orde Baru berkuasa, hingga akhirnya Megawati muncul dan memimpin perlawanan terhadap Orde Baru.
“Pesan moralnya, kita adalah partai pejuang, yang tidak pernah tunduk menghadapi berbagai intimidasi. Kita partai rakyat, siapa yang bersenjatakan kekuatan rakyat, akan mampu menghadapi kekuatan apapun,” kata Hasto.
Dilanjutkan Hasto, dalam partai politik, perjuangan bukan dilakukan orang perorang, dan bukan untuk memenangkan kepentingan pribadi. Dalam perjuangan itu, kepentingan pribadi harus melebur dalam kepentingan bersama banteng-banteng PDIP.
“Ibu Megawati sudah memutuskan calon bupati adalah Bu Endah, tugas kita bergerak serentak tanpa tolah toleh, tanpa ragu, dan gerakan door to door menyapa rakyat wajib dilakukan seluruh simpatisan, anggota dan kader Partai. Sanggup?” kata Hasto.
“Sanggup,” jawab para kader secara serempak.
Ditegaskan Hasto, Megawati sebagai ketua umum meminta agar para kader meneladani semangat perjuangan pendiri bangsa. Ia ceritakan kisah tiga kader PNI tahun 1930-an yang tetap berani walau menghadapi hukum gantungan karena berteriak “merdeka”.
“Yang diminta Ibu Megawati, kalau pendiri bangsa seperti itu, maka kita juga harus punya bonding atau ikatan yang sama. Tugas ini harus kita lakukan dengan energi berkobar di dalam diri kita. Karena bagaimanapun, kalau daerah kita dipimpin oleh kader PDIP, maka komitmen pada Wong Cilik pasti jadi prioritas utama,” pungkas Hasto.
Sementara Ketua DPP PDIP bidang Reformasi Hukum, Ronny Talapessy, menyampaikan agar kader PDIP membangun posko-posko advokasi untuk memantau dugaan intimidasi dan pelanggaran oleh aparat di dalam pilkada.
DPP PDIP disebutnya sudah merancang sistem agar dalam prosss gugatan hukum, bukti-bukti siap dan bisa diterima di pengadilan. Yakni lewat gerakan Rekam-Simpan-Laporkan dan Viralkan.
“Kita bisa gunakan handphone kita masing-masing. Kita lawan intimidasi dengan hal itu,” kata Ronny.
“Kita harus menunjukkan keberanian kita dengan melawan lewat cara yang benar. Karena ini menyangkut marwah partai kita dan masa depan bangsa negara kita,” pungkas Ronny.
Ketua DPD PDIP Yogyakarta, Nuryadi, menyatakan kader partai di Gunungkidul berkomitmen penuh melaksanakan seluruh strategi pemenangan yang sudah ditetapkan. “Hilangkan kepentingan individu, pedoman kita adalah kebijakan partai,” kata Nuryadi. (arf)