Free Porn
xbporn

1xbet وان ایکس بت 1xbet وان ایکس بت 1xbet وان ایکس بت 1xbet وان ایکس بت 1xbet وان ایکس بت 1xbet وان ایکس بت 1xbet وان ایکس بت 1xbet وان ایکس بت 1xbet 1xbet سایت شرط بندی معتبر 1xbet وان ایکس بت فارسی وان ایکس بت بت فوروارد betforward سایت بت فوروارد سایت betforward 1xbet giriş
Wednesday, October 23, 2024
Jurnal Nusantara
HomeDaerahJogja Krisis Sampah Pemkab Bantul Ambil Langkah Cepat

Jogja Krisis Sampah Pemkab Bantul Ambil Langkah Cepat

JURNALNUSANTARA.NET – Pemerintah Kabupaten Bantul tidak tinggal diam menghadapi krisis sampah yang melanda wilayah Yogyakarta. Sejak TPA (Tempat Pembuangan Akhir) Piyungan penuh dan ditutup, Bantul berada di garis depan untuk menangani situasi darurat ini dengan langkah-langkah proaktif yang berbasis kearifan lokal.

Bupati Bantul Abdul Halim Muslih menjelaskan strategi dan langkah cepat yang diambil Pemkab Bantul dalam upaya untuk mengatasi krisis sampah tersebut di ruang dinas bupati usai menerima audiensi rombongan Kadin DIY Bidang Pariwisata di Kantor Dinas Bupati Bantul pada hari Selasa, 25 Juli 2023.

“Hari ini baru saja saya tandatangani Surat Edaran Bupati atau Peraturan Bupati mengenai darurat sampah di Kabupaten Bantul. Ada banyak langkah yang kita lakukan diantaranya mengoptimalisasi TPST – TPST dan TPS3R yang ada di desa – desa dan dusun – dusun, itu dioptimalkan, jelas Halim, di ruang dinas bupati, Selasa (25/07/2023).

“Yang kedua dilakukan pengurangan timbulan sampah, artinya kalau kita bisa membawa kemasan sendiri dari rumah untuk berbelanja itu artinya kita mengurangi timbulan sampah, beli sayur – mayur di pasar ya kita bawa tas sendiri,” kata Halim.

“Melakukan managemen pengolahan sampah secara mandiri dan di dalam peraturan bupati yang saya baru saja tandatangani diantaranya membuat jogangan (lubang) di halaman rumah masing – masing tetapi harus dengan kontrol yang sangat ketat hanya sampah organik saja yang boleh masuk di jogangan itu,” tambahnya.

“Langkah ini sifatnya darurat paling hanya sekitar sampai bulan November dan Desember sambil menunggu TPST – TPST di tingkat desa siap, sehingga pada masyarakat saya harapkan pada saat membuat jogangan itu dipertimbangkan keamanannya dari anak anak sehingga harus diberi pengaman dan dipastikan hanya sampah organik saja yang boleh masuk disitu, plastik, kaca, logam jangan dimasukkan disitu,” tegasnya.

Halim juga mengungkapkan bahwa Bantul adalah kabupaten yang setoran sampahnya ke TPA Piyungan terkecil dibandingkan dengan Kabupaten Sleman yang sampahnya sekitar 250 – 270 ton, Kota Jogja sekitar 240 ton, Kabupaten Bantul hanya 130 ton per hari. Hal itu disebabkan karena di Kabupaten Bantul sudah melakukan budaya pemilahan sampah sejak lama.

Krisis sampah di Yogyakarta ini mungkin menjadi tantangan berat, tetapi Pemkab Bantul percaya bahwa dengan langkah-langkah cepat, kolaborasi, dan kesadaran – kesadaran, masalah ini dapat diselesaikan dengan baik. Semoga langkah-langkah proaktif yang diambil oleh Pemkab Bantul dapat memberikan contoh positif bagi daerah-daerah lain dalam upaya menghadapi permasalahan serupa. (rmd)

BERITA TERKAIT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -spot_img
- Advertisment -spot_img
- Advertisment -spot_img
- Advertisment -spot_img

berita populer

komentar terbaru