Free Porn
xbporn

1xbet وان ایکس بت 1xbet وان ایکس بت 1xbet وان ایکس بت 1xbet وان ایکس بت 1xbet وان ایکس بت 1xbet وان ایکس بت 1xbet وان ایکس بت 1xbet وان ایکس بت 1xbet 1xbet سایت شرط بندی معتبر 1xbet وان ایکس بت فارسی وان ایکس بت بت فوروارد betforward سایت بت فوروارد سایت betforward 1xbet giriş
Wednesday, October 23, 2024
Jurnal Nusantara
HomeDaerahKirab Tirta Kedung Kebo Kuning: Menghidupkan Kembali Tradisi dan Potensi Kalurahan Bojong

Kirab Tirta Kedung Kebo Kuning: Menghidupkan Kembali Tradisi dan Potensi Kalurahan Bojong

JURNALNUSANTARA.NET – Sabtu, 2 Juli 2024, menjadi hari yang istimewa bagi masyarakat Kalurahan Bojong, Kapanewon Panjatan, Kabupaten Kulon Progo. Pada hari itu, pemerintah desa menggelar acara Kirab Tirta Kedung Kebo Kuning dan Gelar Potensi Kalurahan Bojong di Kebun Induk Kelapa Bulat Agro Eduwisata Mina Kelapa Blarak Sineret, yang juga dikenal dengan sebutan Bojong Coconut Land.

Acara ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Lurah Bojong Agoes Prihatno beserta jajarannya, Ketua Pokdarwis Pesona Tirisan Bojong Muh Ihwan dan anggotanya, Panewu Panjatan Jumarna, Kapolsek dan Danramil Panjatan, Ari Hargiatmi yang mewakili Kepala Dinas Kebudayaan Kulon Progo, Ketua Dewan Budaya Umar Sanusi, serta Itock Van Diera dan Arif Effendi dari Formekers Indonesia. Masyarakat Kalurahan Bojong dan para awak media juga turut serta memeriahkan acara ini.

Kegiatan diawali dengan prosesi umbul doa dan pengambilan air dari Kedung Kebo Kuning di Sungai Serang. Air tersebut diambil menggunakan siwur dari tempurung kelapa dan dimasukkan ke dalam klenting, wadah yang terbuat dari tanah liat. Selanjutnya, air tersebut dikirabkan menuju lokasi pusat acara di Kebun Induk Kelapa Bulat Blarak Sineret, yang berjarak sekitar 2 kilometer, dengan dikawal oleh bergada (pasukan adat).

Di Kebun kelapa Blarak Sineret, rangkaian acara dimulai dengan prosesi penyiraman air dari Kedung Kebo Kuning ke bibit pohon kelapa baru. Penyiraman dilakukan oleh Panewu Panjatan, Lurah Bojong, dan Ketua Dewan Budaya sebagai simbol harapan akan tumbuhnya potensi baru bagi Kalurahan Bojong.

Acara dilanjutkan dengan berbagai pertunjukan seni yang menggambarkan kekayaan budaya lokal dan gelar potensi umkm. Sendratari Rowo Projo, pertunjukan kesenian jathilan dan gedhruk dari Sanggar Barewo Trukan Penthung, serta Kesenian Uyon-Uyon dari Sanggar Goeboek Poenokawan memukau penonton dengan penampilan mereka. Pada malam harinya, digelar pagelaran wayang kulit semalam suntuk yang dibawakan oleh Ki Dalang Catur Kuncoro dari Bantul.

Menurut Lurah Bojong, acara ini difasilitasi oleh Dinas Kebudayaan dan Dinas Pariwisata Kulon Progo melalui dana keistimewaan DIY (Danais) serta dana aspirasi dari anggota dewan dan sponsor. Ia berharap kegiatan ini bisa menjadi agenda rutin yang diselenggarakan setiap dua tahun sekali, sebagai upaya untuk melestarikan budaya dan menggali potensi lokal.

Agoes menambahkan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menggugah kembali nilai – nilai sejarah terkait adanya tokoh besar yaitu simbah Kyai Tirto Kusumo yang menjadi cikal bakal kalurahan Bojong di masa lalu dan juga untuk melestarikan lingkungan hidup tertutama aliran sungai yang saat ini sudah mulai meprihatinkan dengan adanya sampah yang sudah dibuang ke sungai Serang.

Sementara itu menurut Ari Hargiatmi, mewakili Kepala Dinas Kebudayaan Kulon Progo, Ide kegiatan tersebut muncul dari masyarakat Kalurahan Bojong. “Dinas Kebudayaan memfasilitasinya dengan program rintisan kalurahan budaya kategori tumbuh dan kategori berkembang,” ujarnya.

“Ada juga fasilitasi dari dinas pariwisata dengan program gelar potensi wisata dan seni termasuk potensi umkm dan tentunya kegiatan semacam ini tidak boleh berhenti, harus jadi rutinitas karena melibatkan banyak anak- anak, remaja, dewasa dan orang tua, dimana ini merupakan salah satu cara untuk melestarikan kebudayaan,” imbuh Ari.

Kalurahan Bojong sendiri dikenal sebagai desa dengan ribuan pohon kelapa yang menghiasi setiap lahan warganya. Varietas unggul Kelapa Dalam Bojong Bulat (DBB) yang telah bersertifikat organik menjadi salah satu kebanggaan desa ini.

Kedung Kebo Kuning tak lepas dari legenda Kyai Tirto Kusumo atau Kyai Supingi, yang konon bisa berhubungan dengan makhluk halus berbentuk kerbau berwarna kuning bernama Kebo Kuning. Kisah ini menambah daya tarik tersendiri bagi Kalurahan Bojong, mengundang masyarakat untuk lebih mengenal sejarah dan budaya lokal.

Kegiatan Kirab Tirta Kedung Kebo Kuning dan Gelar Potensi Kalurahan Bojong tidak hanya menjadi ajang hiburan semata, namun juga sebagai sarana edukasi dan pelestarian budaya yang mengakar di tengah masyarakat.

Semoga dengan adanya acara ini, Kalurahan Bojong semakin dikenal dan berkembang sebagai destinasi wisata budaya dan agro eduwisata unggulan di Kabupaten Kulon Progo. (rmd)

BERITA TERKAIT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -spot_img
- Advertisment -spot_img
- Advertisment -spot_img
- Advertisment -spot_img

berita populer

komentar terbaru