Friday, November 22, 2024
Jurnal Nusantara
HomeSeni & BudayaPaguyuban Mataram Islam Gelar Kajian Sejarah Siasat Penjajah Memecah Umat

Paguyuban Mataram Islam Gelar Kajian Sejarah Siasat Penjajah Memecah Umat

JURNALNUSANTARA.NET – Ada benang merah yang terhubung antara perundingan ke Islam melalui stigma agama pendatang dan budaya asing lewat julukan semacam kadal gurun pada abad XXI.

Demikian awal kajian yang disampaikan sejarawan Nicko Pandawa dalam bukunya yang berjudul Buku Nativisasi: Siasat Penjajah Memecah Belah Umat dalam gelar Kajian Sejarah yang digelar Paguyuban Mataram Islam, tampil juga narasumber Doni Riw Pengasuh Kajian Peradaban Islam di Real Masjid, Condongcatur, Depok, Sleman, Minggu (25/9/2022).

Dikatakan Nicko Pandora strategi pemerintah kolonial dari siasat kultural abad XIX sampai politik etis awal abad XX untuk membentuk pribumi takluk ke tatanan Barat.

“Korelasi jangka 100 tahun, menunjukkan betapa ironisnya Indonesia sebagai negeri Islam setelah ditinggal penjajah justru melanjutkan tatanan Barat dengan kemasan Timur dan dengan dalih kemajemukan. Sedangkan tatanan Islam yang telah mengakar ratusan tahun malah dinilai sebagai budaya asing dan tidak berlaku,” papar sejarawan dan sutradara.

Sejak awal kolonial menilai kuatnya ancaman jatidir Islam pada pribumi yang melawan penjajahan. Strategi kolonial meredam perlawanan itu dilakukan dengan politik kebudayaan untuk pengalihan Islam dari jatidiri pribumi melalui Nativisasi,seperti menggali dan mengagungkan budaya kuno sebelum Islam datang ke Nusantara.

Dalam ranah dakwah,kristenisasi dan sekularisasi adalah strategi yang kerap dikaji, agar umat sadar tentang infiltrasi pemikiran dari luar Islam yang masuk melalui penjajahan kolonial. Namun sesungguhnya serangan dominan dengan penyusupan paham paham asing dari penjajah bukan hanya terjadi melalui ke dua jalur tersebut.

“Nativisasi selaku strategi penjajahan terbilang jarang dikaji dalam dakwah.Padahal dampak Nativisasi menyusup pemikiran umat Islam secara masif. Bahkan sampai kirimin nativisasi masih diandalkan oleh Barat guna menguasai negeri-negeri Islam melalui hegemoni kultural, seperti rekomendasi lembaga tinggi tank yaitu RAND Corporation,” paparnya. (San)

BERITA TERKAIT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -spot_img
- Advertisment -spot_img
- Advertisment -spot_img
- Advertisment -spot_img

berita populer

komentar terbaru