JURNALNUSANTARA.NET – Dalam upaya memperkenalkan dan memasarkan produk-produk berpotensi ekspor dari Provinsi Kalimantan Selatan, Pemerintah Daerah Provinsi Kalimantan Selatan sukses menyelenggarakan kegiatan Misi Dagang Internasional bertajuk “The International Trade Meeting of South Kalimantan Province 2024.”
Acara yang bertempat di The Alana Hotel & Conference Center Malioboro, Yogyakarta ini berlangsung meriah pada Senin, 10 Juni 2024.
Kegiatan ini merupakan komitmen Gubernur Kalimantan Selatan, DR. (HC) H. Sabirin Noor, S.Sos., MH, yang akrab disapa Paman Birin, dalam membina dan mendorong para pelaku UMKM agar produk-produk mereka lebih dikenal di pasar internasional. Dengan tema “Kalimantan Selatan Mendunia,” Paman Birin berharap produk-produk unggulan seperti hasil perikanan, perkebunan, mineral, kayu olahan, serta handicraft, jewelry, dan kain Sasirangan dapat semakin mendunia.
Delegasi yang hadir dalam kegiatan ini dipimpin oleh Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Kalimantan Selatan, Sulkan, SH, MM, yang mewakili Gubernur Kalsel.
Selain pejabat dari Pemprov Kalimantan Selatan, turut hadir pejabat dari Kabupaten dan Kota serta para pelaku UMKM.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh Pejabat Dinas Perindustrian dan Perdagangan DIY, UMKM binaan Disperindag DIY, serta 22 eksportir anggota Forum Mebel Kerajinan dan Seni (Formekers) Indonesia.
Acara ini dibuka oleh Kepala Dinas Perdagangan Kalsel, Sulkan, dengan rangkaian kegiatan meliputi pemutaran video teaser profil komoditi ekspor Kalimantan Selatan, presentasi, bisnis matching dengan dialog interaktif, serta pameran produk.
Dalam sesi dialog interaktif, tiga narasumber dihadirkan, yakni Kepala Dinas Perdagangan Kalsel, Owner CV. Tashinda Putera Prima yang juga Ketua Formekers Indonesia, Johni Sahlan, dan Fernanda Reza Muhammad, Co-founder Akademi Mudah Ekspor.
“ini merupakan kegiatan misi dagang yang kedua setelah sebelumnya ke Jakarta, di Jogja ini banyak entrepreneur maka kami bawa 20 umkm dan 10 pejabat dari dinas perdagangan, perindustrian, pariwisata, koperasi ukm, kabupaten Tabalong, Ulu Sungai Selatan dan Kota,” ungkap Sulkan ditemui usai acara.
“Wawasan kami semakin terbuka, kemitraan kami juga terbuka, kemudian kami ingin ada kerjasama dengan temen – temen di Jogja termasuk dengan para eksportir baik itu dengan transfer pengetahuan maupun mengenai sumber daya alam bahan baku yang memang banyak kami miliki di wilayah kami,” paparnya.
Peserta kegiatan juga diajak mengunjungi workshop salah satu anggota Formekers Indonesia, CV. Palem Craft, serta Gerai Decomekers di Galeria Mall, Yogyakarta.
Melalui kegiatan ini, diharapkan terjalin kolaborasi yang lebih erat antara pelaku UMKM Kalimantan Selatan dengan eksportir, sehingga produk-produk unggulan dari Kalimantan Selatan dapat semakin dikenal dan diminati di pasar internasional.
“Luar biasa diawali dari bisnis matching di hotel, kemudian kita diajak lihat workshop salah satu anggota Formekers dan kemudian melihat keragaman produk teman – teman Formekers yang dipajang di Gerai Decomekers, Galeria Mall ini. Kita banyak dapat insight baru disini,” ungkap Irfan, salah satu pengusaha kerajinan kayu ulin dari Banjarbaru Kalsel.
“Di Decomekers ini kita bicara banyak hal soal kerajinan dan seni. Kami berharap adanya hubungan yang baik dan saling menguntungkan dari teman – teman Formekers dengan teman – teman pengusaha dari Kalsel, sehingga nantinya bahan – bahan yang sebenarnya menjadi limbah di tempat kami yang sekarang tidak bernilai dan belum terlihat itu bisa diolah menjadi nilai tambah, menjadi produk yang baik, syukur bisa diekspor,” imbuh Irfan.
Dengan diadakannya misi dagang ini, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan berharap dapat semakin memperluas pasar ekspor untuk produk-produk unggulan daerahnya dan menjadikan Kalimantan Selatan semakin dikenal di kancah internasional. (rmd)
